Selasa 16 May 2023 18:04 WIB

Luhut Tawarkan Proyek Pengembangan Rumput Laut di Natuna ke Korsel

Luhut ingin Korsel jadi mitra strategis Indonesia karena memiliki teknologi maju.

Foto siluet Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan. Luhut menawarkan kepada Korea Sekatan proyek pengembangan rumput laut, perikanan hingga pembangunan resort di Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Foto siluet Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan. Luhut menawarkan kepada Korea Sekatan proyek pengembangan rumput laut, perikanan hingga pembangunan resort di Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kepada Korea Sekatan proyek pengembangan rumput laut, perikanan, hingga pembangunan resor di Natuna, Kepulauan Riau.

Dalam acara Maekyung Indonesia Forum on the 50th Anniversary of Diplomatic Relations Between Korea and Indonesia di Jakarta, Selasa (16/5/2023), Luhut menyampaikan tawaran tersebut kepada Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Jang Young Jin.

Baca Juga

"Tadi saya bicara dengan Deputy Minister MoTIE (Ministry of Trade, Industry and Energy) dari Korea, kita bicara konkret saja, saya tawarkan masuk di Natuna. Ayo kita bikin di sana seaweed industry (industri rumput laut), kemudian perikanan," kata Luhut.

Luhut juga mengusulkan untuk membuat satuan tugas (task force) khusus untuk mempercepat rencana pengembangan proyek tersebut. Ia juga mendorong proyek tersebut bisa disepakati dalam kunjungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol pada September mendatang.

"Jadi, nanti pada waktu Presiden Yoon datang ke Indonesia pada September, kita sudah tanda tangan satu kerja sama yang jelas. Kita berproses pengambilan keputusan sekarang ini sudah sangat cepat di Indonesia," ujar Luhut.

Luhut mengungkapkan keinginannya agar Korea Selatan bisa menjadi mitra strategis Indonesia karena memiliki teknologi yang maju. Terlebih, komunikasi Indonesia dengan Korea sudah terjalin dengan sangat baik selama ini.

Luhut ingin betul-betul Korea bisa masuk di Natuna. Di Natuna, industri terintegrasi bisa dibangun mulai dari rumput laut, perikanan, hingga resor untuk lansia. Ia ingin segera itu terjadi.

"Kami sudah minta kerja sama dengan Deputy Minister MoTIE, untuk segera kita bentuk task force untuk melakukan ini. Jadi, jangan hanya kita ketemu kumpul-kumpul saja yang menurut saya menghabiskan waktu kita semua," kata Luhut.

Secara terpisah, dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Jang Young Jin, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Luhut sudah menyatakan ingin agar dibuat satu paket lokasi untuk kerja sama yang fokus untuk pengembangan rumput laut dan perikanan. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerja sama perbankan, asuransi, dan finansial.

Kemudian, dibahas juga tentang kerja sama ekosistem kendaraan listrik dan baterai lithium. Saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama yang baik dengan Hyundai Motor. Luhut pun berharap agar perusahaan Korea dapat meningkatkan investasi di bidang terkait, khususnya untuk prekursor dan katoda.

Terakhir, dibahas juga mengenai potensi investasi di bidang kesehatan dan bioteknologi antara lain untuk pelatihan pakar, new medicine co-developing, essential medicine product cooperation dan inaugurasi rumah sakit internasional RS Ngoerah Bali dengan Sun Medical.

Wakil Menteri Jang Young Jin menerima dengan baik masukan dari Luhut. Nantinya seluruh potensi kerja sama yang disampaikan akan dilanjutkan dengan rapat lanjutan dalam dua bulan mendatang.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement