Senin 15 May 2023 21:23 WIB

Kebutuhan Mendesak, Berwirausaha Didorong Sejak dari Mahasiswa

Mahasiswa harus diubah pola pikirnya yaitu lulus untuk mencetak lapangan kerja.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Wirausaha tani dari kalangan pemuda. Wirausaha terus didorong di kalangan mahasiswa karena banyak lulusan tidak tertampung di dunia kerja.
Foto: Dok Republika
Wirausaha tani dari kalangan pemuda. Wirausaha terus didorong di kalangan mahasiswa karena banyak lulusan tidak tertampung di dunia kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur-entrepreneur muda baru. Terutama yang datang dari kalangan terdidik atau mahasiswa agar mampu bersaing dan mewujudkan Indonesia menjadi jajaran negara maju di tahun 2045.

Meski UMKM kita sangat besar mencapai 64 juta pelaku, tetapi rasio jumlah wirausaha baru 3,47 persen. Padahal untuk menjadi negara maju minimal mencapai empat persen rasio kewirausahaan.

Baca Juga

"Presiden pun meminta dari kalangan terdidik, mahasiswa, sarjana, untuk terjun menjadi wirausaha karena persaingan industri saat ini persaingan ide kreatif," ucap MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Menteri Teten yang hadir dalam acara Entrepreneur Hub di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan itu menuturkan bahwa setiap tahun ada setidaknya 3,5 juta lulusan pendidikan yang berebut masuk mencari kerja.

"Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen yang terserap hanya 2 juta, sisanya 1,5 juta tidak bisa ditampung. Di kampus, mahasiswa harus diubah pola pikirnya yaitu untuk mencetak lapangan kerja bukan mencari kerja," ujarnya.

Upaya mencetak wirausaha terdidik tersebut salah satunya dilakukan melalui Entrepreneur Hub. Hal itu lantaran survei yang menyatakan sebanyak 72 persen mahasiswa ingin menjadi pengusaha.

Hal itu pula, kata Teten, yang menjadi dasar bagi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dalam membidik entrepreneur dari kalangan perguruan tinggi, mengingat persaingan ke depan semakin kompetitif sehingga wirausaha harus punya kemampuan bersaing di pasar global.

"Salah satunya kenapa di USU? Kota Medan sejarahnya memang dibangun oleh para pebisnis, di mana tembakau kualitas unggul di dunia ada di Sumatera Utara, Medan. Sebanyak 3.800 petani tembakau dari Eropa mengelola tembakau yang kemudian ekspor. Medan punya sejarah panjang sebagai kota bisnis," ujarnya.

Wakil Rektor I USU Edy Ikhsan menuturkan, USU berkomitmen dan semakin optimistis menyalakan semangat dalam mempersiapkan entrepreneur-entrepreneur muda dalam memimpin perekonomian Indonesia di kancah global.

Kegiatan bersama KemenKopUKM kata Edy, menjadi permulaan atau kick off mendorong penciptaan wirausaha baru. Diharapkan ke depan kegiatan itu akan mampu memberikan penguatan terhadap kinerja riset dan inovasi untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang bermanfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement