Senin 08 May 2023 14:52 WIB

PLN Jamin Ketersediaan Pasokan Energi Primer untuk Pembangkit di Labuan Bajo

Pasokan energi primer KTT ASEAN dipastikan dalam kondisi aman.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengisi baterai kendaraan saat peresmian Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kota Kupang, NTT, Sabtu (2/7/2022). PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjamin ketersediaan seluruh pasokan energi primer untuk sembilan pembangkit yang menjadi backbone kelistrikan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Petugas mengisi baterai kendaraan saat peresmian Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kota Kupang, NTT, Sabtu (2/7/2022). PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjamin ketersediaan seluruh pasokan energi primer untuk sembilan pembangkit yang menjadi backbone kelistrikan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjamin ketersediaan seluruh pasokan energi primer untuk sembilan pembangkit yang menjadi backbone kelistrikan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke 42 tahun ini. Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan PLN EPI telah memastikan sejak jauh hari kebutuhan energi primer untuk sembilan pembangkit ini dalam kondisi yang aman. 

Tak hanya BBM, Batubara dan Gas saja tetapi juga pasokan biomassa untuk co-firing PLTU. "Kami memastikan bahwa pasokan energi primer untuk pembangkit di Labuan Bajo ini dalam kondisi aman. Apalagi, Labuan Bajo menjadi tuan rumah dalam perhelatan KTT ASEAN ke-42, dimana perlu pasokan listrik yang andal," ujar Iwan lewat keterangan tertulisnya, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Iwan merinci, saat ini rata rata HOP energi primer diatas rata rata aman. Salah satunya, PLTU Ropa dengan kapasitas 2x7 MW. PLTU ini membutuhkan batu bara 370 metrik ton per hari. Saat ini kondisi stok batubara di PLTU Ropa dalam kondisi aman dengan Hari Operasional Pembangkit (HOP) 39 hari.

PLTU Ropa juga telah menerapkan teknologi co-firing. Hal ini sebagai komitmen PLN Grup dalam menekan ketergantungan atas energi fosil secara bertahap dan sebagai wujud komitmen mencapai target Net Zero Emission (NZE). PLTU Ropa menerapkan 5 persen co-firing dengan kebutuhan biomassa sebesar 282 ton per bulan

"Untuk pasokan biomassa juga sudah kami pastikan tercukupi dari limbah cangkang kemiri yang banyak terdapat di daratan Flores. Sehingga dipastikan PLTU ini akan beroperasi secara optimal," ujar Iwan.

Selain PLTU Ropa, PLN juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Golobilas dengan kapasitas 1,62 MW. Kebutuhan BBM dari pembangkit ini sebanyak 5 kiloliter. Saat ini HOP BBM untuk PLTD yang dioperasikan PLN berada di HOP 15,63 hari. PLN juga mengoperasikan PLTMG Rangko 23,4 MW dan PLTMG Maumere 40 MW.

"Saat ini pasokan BBM untuk ketiga pembangkit ini dalam posisi aman. HOP dari BBM berada di atas rata rata. Kami pastikan semua kebutuhan sudah terpenuhi," tegas Iwan.

PLN EPI berkomitmen akan terus menjaga kondisi stok dan pasokan energi primer untuk seluruh pembangkit. PLN EPI turut mendukung suksesnya pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 kali ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement