Ahad 07 May 2023 17:41 WIB

Dari Bakso, Rumah pun Terbeli

Dewi mengaku sehari bisa menghabiskan 10 kilogram daging sapi untuk warungnya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Endro Yuwanto
Penjual bakso Dewi Kusumawati menyiapkan hidangan bakso kepada para pelanggan.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Penjual bakso Dewi Kusumawati menyiapkan hidangan bakso kepada para pelanggan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewi Kusumawati tidak pernah menyangka hasil jerih payahnya berjualan bakso selama delapan tahun bisa menghasilkan sebuah rumah. Hunian yang disiapkan di kampung halaman suaminya yang berada di Karawang, Jawa Barat, itu merupakan bekal di masa pensiunnya nanti.

Berawal dari kios pulsa dan minuman di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur, Dewi mencoba untuk menambah jenis makanan bagi pengunjung yang datang dan pergi. Bakso menjadi pilihan karena dinilai cukup praktis disajikan, terlebih lagi ia mendapatkan pemasok dari Bogor. Dewi pun menamakan warungnya dengan Bakso Gunawan.

Baca Juga

"Setiap hari saya beli itu bakso kecil dan besar sekitar satu jutaan dari bakso Wonogiri di Bogor," ujar ibu dua anak ini kepada Republika.co.id, Ahad (7/5/2023).

Untuk modal awal menambah jualan di kios miliknya itu, Dewi pertama kali mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI di Kantor Unit Ciracas. Dana yang didapat ia olah untuk mengembangkan usaha baksonya yang baru dirintis.

Tapi, tiba-tiba pemasok bakso untuk kedai Dewi pun kecelakaan dan tidak bisa memasok stok bakso lagi. Dewi pun tidak tinggal diam. Ia memutuskan untuk belajar cara meracik bakso dengan bekal video-video tutorial yang ada di Youtube.

Pada tahap awal, hasil bakso yang ada tidak terlalu memuaskan. Hingga pada suatu hari, Dewi mengaku sempat tidak percaya, ada orang baik yang memberikan resep bakso kepadanya.

"Dia makan bakso di warung, terus ngasih resep, katanya buat saya ngga apa-apa gratis, karena dia punya warung juga jauh dari sini," ujar Dewi mengingat momen tidak terduga itu.

Usaha bakso Dewi pun akhirnya terus berkembang. Ia mengaku, sehari bisa menghabiskan 10 kilogram daging sapi untuk warungnya itu dan memiliki beberapa pegawai. Namun, pandemi Covid-19 pun datang dan membuat warungnya sepi karena terminal pun ditutup.

Kondisi ini tidak membuat Dewi jatuh. Ia kembali mengajukan KUR kedua kali ke BRI. Uang yang diterimanya digunakan untuk membeli motor yang dimodifikasi agar bisa mengangkut gerobak sederhana di atasnya.

Selama pandemi, jualan pun berganti dengan menggunakan motor gerobak itu. Suami Dewi yang akhirnya berjualan keliling area Jakarta Timur. Hingga saat ini, Dewi tetap mempertahankan jualan gerobaknya itu, ditambah kembali membuka warung baksonya.

Setelah kondisi cukup membaik, meski belum seperti kondisi prapandemi, Dewi pun kembali mengajukan KUR BRI untuk ketiga kalinya. Kali ini untuk menambah biaya dia membeli rumah yang sudah lama diimpikannya. Pada pengajuan kali ini dia mengaku hanya mengambil Rp 35 juta saja, mempertimbangkan segala kondisi dan kebutuhan yang ada.

"Di sini memang cuma ngontrak, tapi Alhamdulillah bisa beli rumah di kampung suami," ujar perempuan asal Kediri, Jawa Timur, itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement