Selasa 02 May 2023 16:46 WIB

Aramco, PIF, dan Baosteel China Sepakati Pembangunan Pabrik di Saudi

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sektor manufaktur dalam negeri Saudi.

Logo perusahaan minyak Saudi Aramco. Aramco, konglomerat China Baoshan Iron & Steel Co., Ltd. (Baosteel) dan Dana Investasi Publik (PIF) Saudi, telah menandatangani perjanjian pemegang saham untuk mendirikan kompleks manufaktur pelat baja terintegrasi di kerajaan tersebut.
Foto: ngoilgasmena.com
Logo perusahaan minyak Saudi Aramco. Aramco, konglomerat China Baoshan Iron & Steel Co., Ltd. (Baosteel) dan Dana Investasi Publik (PIF) Saudi, telah menandatangani perjanjian pemegang saham untuk mendirikan kompleks manufaktur pelat baja terintegrasi di kerajaan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raksasa minyak Kerajaan Arab Saudi, Saudi Aramco, konglomerat China Baoshan Iron & Steel Co., Ltd. (Baosteel) dan Dana Investasi Publik (PIF) Saudi, telah menandatangani perjanjian pemegang saham untuk mendirikan kompleks manufaktur pelat baja terintegrasi di kerajaan tersebut.

Dikutip dari Zawya, Selasa (2/5/2023), kompleks manufaktur akan berlokasi di Kota Industri Ras al-Khair, salah satu dari empat Kawasan Ekonomi Khusus baru yang baru-baru ini diumumkan oleh Pangeran Saudi Mohammed bin Salman. Ini merupakan fasilitas pertama dari jenisnya di kawasan ini.

Baca Juga

Melalui pernyataannya, Aramco mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sektor manufaktur dalam negeri Saudi melalui pelokalan produksi pelat baja berat, transfer pengetahuan, dan menciptakan peluang ekspor. Namun, Aramco tidak menyebut besaran investasi mitranya dalam proyek tersebut.

Arab Saudi akan menjadi target pasar utama proyek tersebut, dengan rencana untuk mengekspor ke negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan wilayah Timur Tengah-Afrika Utara (MENA) yang lebih luas. Fasilitas tersebut diharapkan memiliki kapasitas produksi pelat baja hingga 1,5 juta ton per tahun.

Pabrik itu juga akan dilengkapi dengan tungku besi tereduksi langsung (DRI) berbasis gas alam dan tungku busur listrik. Tujuannya untuk mengurangi emisi karbon dari proses pembuatan baja hingga 60 persen dibandingkan dengan tanur sembur tradisional.

Investasi tersebut selaras dengan strategi PIF untuk membuka kapabilitas sektor-sektor yang menjanjikan dan industri-industri penting yang strategis yang dapat mendorong diversifikasi ekonomi lokal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement