REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menyatakan ketersediaan BBM selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2023 lancar dan tidak terjadi kelangkaan.
"Secara umum kondisi ketersediaan dan pendistribusian BBM berjalan baik dan lancar. Tidak ada kelangkaan dan secara umum tidak ada antrean dalam pengisian BBM di seluruh SPBU," kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam Penutupan Posko Ramadhan dan Idul Fitri 2023 sektor ESDM di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Erika tak menampik, sempat terjadi kekosongan BBM di beberapa penyalur yang dipantau oleh posko. Namun, kelangkaan tersebut dapat dengan cepat diatasi dalam kurun waktu kurang dari satu hari.
Selama pelaksanaan Posko Ramadhan dan Idul Fitri 2023 sektor ESDM sejak 10 April hingga 2 Mei 2023, ketahanan stok BBM Pertalite yang paling banyak dikonsumsi masyarakat mencapai 20 hari. Begitu pula dengan ketahanan stok solar. Lebih lanjut, penyaluran BBM tertinggi pada arus mudik secara nasional terjadi pada 20 April 2023 dengan kenaikan gasolin mencapai 40,78 persen dari penyaluran normal secara nasional.
Adapun di masa arus balik pertama penyaluran tertinggi jatuh pada 25 April 2023 yang naik 17,71 persen dari kondisi normal dan arus balik kedua pada 29 April 2023 yang naik 12,95 persen dari normal.
Secara daerah, Erika menyebut penyaluran tertinggi terjadi di wilayah Jawa Tengah. "Di sanalah sepertinya daerah pemudik baik yang memang tujuan mudik maupun sebagai daerah transit menuju Jawa Timur," ujarnya.
Lebih detail, daerah tertinggi penyaluran BBM terdapat di Brebes, Jawa Tengah pada 20 April 2023 dengan kenaikan mencapai 222,9 persen dari penyaluran normal. "Jadi lebih dari dua kali lipat dan di beberapa kota juga hampir mencapai 200 persen seperti di Cirebon, Batang, Pemalang, Tegal, Semarang, Mojokerto, dan Wonogiri," ujarnya.
Adapun, untuk penyaluran gasoil secara umum terjadi penurunan 22 persen selama periode posko. Ia menuturkan, penurunan itu dikarenakan banyak sektor industri yang libur serta kendaraan-kendaraan berat yang tidak beroperasi selama masa arus mudik maupun balik.