REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen terus menjaga pasokan minyak goreng dengan merk MinyaKita di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami akan menjaga agar masyarakat di Kota Manado dan Sulut pada umumnya merasakan produk MinyaKita dengan harga lebih murah," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, saat mengunjungi Pasar Bahu, Kota Manado, Sulut, Ahad (30/4/2023).
Jerry menjelaskan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan menjelang Ramadan dan Idul Fitri untuk menambah pasokan MinyaKita secara nasional, yaitu menjadi 450 ribu ton per bulan dari sebelumnya 300 ribu ton per bulan. Ia mengatakan, Kementerian Perdagangan berkomitmen akan terus melakukan pemantauan atas ketersediaan dan kelancaran pasokan Minyakita di tingkat distributor dan agen.
Jerry juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Manado beserta jajaran dan pemangku kepentingan lainnya yang telah berhasil menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan pokok.
"Kami akan menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah agar bahan pokok, khususnya MinyaKita di distributor, sesuai dengan ketentuan pemerintah," kata dia.
Dengan demikian, pedagang dapat menjual MinyaKita dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 14.000/liter kepada masyarakat. Terpantau harga beras premium Rp 13.000–Rp 14.000/kg, gula pasir Rp 15.000/kg, minyak goreng curah Rp 17.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp 20.000-Rp 21.000/liter, dan Minyakita Rp 14.000/liter.
Sementara telur ayam ras Rp 26.000/kg, cabai rawit merah Rp 40.000/kg, cabai merah keriting Rp 35.000–Rp 40.000/kg, bawang merah Rp 45.000–Rp 50.000/kg, dan bawang putih honan Rp 40.000/kg. Selanjutnya tepung terigu Rp 13.500/kg.
Ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok sepekan usai Idul Fitri 1444H di Kota Manado terpantau aman dan stabil.