Senin 17 Apr 2023 16:09 WIB

BASF dan Volkswagen Bakal Investasi Baterai Mobil di Maluku Utara

BASF berencana melakukan investasi dalam pembangunan industri baterai mobil.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Bahlil menyebut, produsen otomotif asal Jerman, BASF dan Volkswagen akan berinvestasi baterai mobil listrik di Indonesia.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Bahlil menyebut, produsen otomotif asal Jerman, BASF dan Volkswagen akan berinvestasi baterai mobil listrik di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bisnis dengan tiga pemimpin perusahaan Eropa di Hannover, Jerman pada Ahad (16/4/2023). Perusahaan tersebut, yakni BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui Power Co. Dalam pertemuan itu, pemimpin perusahaan BASF menyampaikan secara langsung akan melakukan investasi dalam pembangunan ekosistem baterai mobil di Maluku Utara.

“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya ke Presiden Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara guna pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar 2,6 miliar dolar AS,” ujar Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan resmi yang dilansir dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Senin (17/4/2023).

Baca Juga

Nantinya, kata dia, BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Prancis, yaitu Eramet. Kerja sama itu demi menciptakan ekosistem tersebut dengan menerapkan praktik usaha yang memperhatikan environment social and government (ESG) dan menggunakan energi hijau. “Proses pembangunannya akan mulai dilakukan pada akhir 2023 ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, perusahaan Volkswagen melalui Power Co juga akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, termasuk perusahaan nasional.

Bahlil menilai, itu momentum tepat dalam menunjukkan Indonesia secara terbuka memberikan peluang investasi ke perusahaan di seluruh dunia. “Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional,” katanya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Erick Thohir (@erickthohir)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement