Senin 17 Apr 2023 15:11 WIB

Kadin Minta Pelaku Usaha di Daerah tak Bikin Pemudik Takut Belanja

Kadin meminta pengusaha di daerah tidak menaikkan harga barang dan jasa jor-joran.

Jalur pedestrian lengang di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023) (ilustrasi). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga jor-joran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uang.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jalur pedestrian lengang di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (23/3/2023) (ilustrasi). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga jor-joran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga jor-joran, yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uang seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh.

"Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uang selama liburan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dalam keterangan di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Baca Juga

Kadin memproyeksikan, perputaran uang ke daerah selama libur Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H bisa mencapai Rp 92,3 triliun. Hal ini seiring kondisi mudik yang kembali normal setelah pandemi Covid-19 mereda.

Sarman mengungkapkan, perputaran uang di daerah juga dipastikan bertambah dari remitansi atau kiriman uang dari TKI di luar negeri kepada keluarganya di Tanah Air. Ia mencatat setidaknya ada 10 provinsi pengirim TKI paling banyak dan akan mendapatkan kiriman remitansi dari para TKI antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Bali, Sumatra Utara, Banten, Yogyakarta, dan DKI Jakarta.

Ia mengungkapkan, sampai dengan 2021 jumlah TKI yang bekerja di luar negeri mencapai 3,2 juta orang. "Jika para TKI tersebut mengirimkan uang lebaran kepada keluarganya rata-rata Rp 5 juta maka jumlah remitansi diperkirakan mencapai Rp 16 triliun," kata dia.

Sarman menilai, di tengah tekanan kondisi ekonomi global yang tidak pasti, momentum Idul Fitri tahun ini sangat strategis mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan geliat ekonomi di seluruh tanah air di masa transisi menuju endemi.

Ia bersyukur bahwa setiap tahun Indonesia memiliki budaya mudik merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Momen tahunan itu menjadikan momen perputaran uang terbesar di Indonesia dan diperkirakan mencapai 25 persen dalam setahun.

"Semoga mudik tahun ini berjalan lancar, aman, meriah dan penuh kenangan serta semarak merayakan hari kemenangan," kata Sarman.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement