Jumat 14 Apr 2023 14:20 WIB

Ikut Spring Meeting IMF-World Bank di AS, Sri Mulyani Soroti Inflasi Global

Pertemuan tersebut akan membahas perkembangan ekonomi global terkini.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara saat penandatanganan kesepakatan keuangan untuk Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil, di sela-sela Pertemuan Musim Semi Bank Dunia/IMF di kantor pusat Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, Kamis (13/4/2023).
Foto: AP Photo/Jose Luis Magana
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara saat penandatanganan kesepakatan keuangan untuk Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil, di sela-sela Pertemuan Musim Semi Bank Dunia/IMF di kantor pusat Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington, Kamis (13/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri Pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia atau Spring Meeting IMF-World Bank di Amerika Serikat. Pertemuan tersebut akan membahas perkembangan ekonomi global terkini. 

Pertemuan tersebut juga merupakan rangkaian Presidensi India di G20. Dalam sesi pertama pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG), Sri Mulyani menyampaikan, kondisi ekonomi saat ini tidak terlalu baik secara global. 

Baca Juga

"Perekonomian dunia tahun in diperkirakan jauh melemah dan inflasi menjadi tantangan berbagai negara. Kemudian, ini menyebabkan kebijakan moneter yaitu kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas. Ini akan mengancam pertumbuhan ekonomi,” ungkap Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadi @smindrawati, Jumat (14/4/2023). 

Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru yang dirilis pada Selasa (11/4/2023), IMF meramal pertumbuhan ekonomi global akan melambat ke level 2,8 persen pada 2023. Angka itu turun dari 2022, sebesar 3,4 persen. IMF juga mengungkapkan negara-negara maju diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan yang sangat nyata, yaitu dari 2,7 persen pada 2022 menjadi hanya 1,3 persen pada 2023.

Sri Mulyani menyebut dalam rapat tersebut turut membahas bagaimana stabilitas sistem keuangan yang terpengaruh oleh kondisi pelemahan ekonomi dan kebijakan suku bunga berbagai negara. 

“Mulai dari pelemahan ekonomi global, kebijakan moneter, food and energy security, hingga stabilitas sistem keuangan menjadi topik utama rapat kami. Kami sepakat, dunia perlu waspada, namun tetap optimistis bahwa tahun depan kondisi akan membaik,” tulis Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut forum ini menjadi pengingat yang baik bagaimana kerja sama yang baik tingkat global sangatlah diperlukan. Hal ini mengingat krisis yang sedang dialami tidak hanya dialami oleh satu atau dua negara, melainkan seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement