Kamis 16 Mar 2023 23:26 WIB

SVB Bangkrut, The Fed Pertimbangkan Aturan Lebih Ketat Bagi Bank Menengah

Tinjauan pengawasan The Fed dan regulasi bank tersebut akan dirilis pada 1 Mei.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
FTanda Silicon Valley Bank diperlihatkan di San Francisco, 13 Maret 2023. The Fed sedang mempertimbangkan aturan dan pengawasan yang lebih ketat bagi beberapa bank menengah yang nilainya sama dengan Silicon Valley Bank (SVB).
Foto: AP Photo/Jeff Chiu, file
FTanda Silicon Valley Bank diperlihatkan di San Francisco, 13 Maret 2023. The Fed sedang mempertimbangkan aturan dan pengawasan yang lebih ketat bagi beberapa bank menengah yang nilainya sama dengan Silicon Valley Bank (SVB).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed sedang mempertimbangkan aturan dan pengawasan yang lebih ketat bagi beberapa bank menengah yang nilainya sama dengan Silicon Valley Bank (SVB). Seperti diketahui, bank yang berfokus pada pembiayaan digital itu tiba-tiba runtuh pada pekan lalu.

Runtuhnya SVB memicu ketakutan di seluruh sistem keuangan. Maka mendorong upaya pemerintah yang luar biasa dalam meyakinkan deposan dan mendukung sistem. Hal itu memicu perdebatan tentang membalikkan pelonggaran aturan sebelumnya bagi bank regional.

Baca Juga

Dilansir Reuters pada Kamis (16/3/2023), sebuah sumber mengatakan, kini tinjauan atas kegagalan bank senilai 209 miliar dolar AS yang dilakukan oleh Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr bisa mengarah pada penguatan aturan pada bank dalam kisaran 100 miliar dolar AS hingga 250 miliar dolar AS. Tinjauan pengawasan The Fed dan regulasi bank tersebut akan dirilis pada 1 Mei serta menambah tinjauan aturan modal bank oleh Barr yang sudah berlangsung.

The Wall Street Journal melaporkan pada Selasa, The Fed sedang mempertimbangkan kembali peraturan mengenai bank menengah. Pertimbangan itu dapat menyebabkan persyaratan modal dan likuiditas yang lebih ketat dan berpotensi meningkatkan stress test tahunan.

Saat ini, persyaratan modal dan likuiditas terberat dicadangkan bagi bank-bank terbesar di negara itu. Tepatnya setelah undang-undang deregulasi 2018 dari Kongres dan pembuatan aturan The Fed di bawah kepemimpinan sebelumnya melonggarkan aturan tersebut untuk perusahaan kecil. 

Perusahaan yang lebih besar juga menghadapi stress testing dan persyaratan akuntansi lebih sering dan ketat. Semua persyaratan itu dapat dikerjakan ulang oleh The Fed setelah keruntuhan.

Itu juga telah mendorong aturan baru dari para pendukung peraturan yang lebih ketat bagi regulator guna membangun kembali pembatasan tersebut. Pada Selasa, 50 anggota parlemen dari Partai Demokrat, termasuk Senator Elizabeth Warren, memperkenalkan undang-undang supaya mencabut undang-undang yang melonggarkan peraturan bank pada 2018.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement