Selasa 14 Mar 2023 19:26 WIB

AS Ada Masalah Perbankan, Lelang SUN RI Diburu Investor

Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Maret 2023.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan. Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Maret 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan. Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 14 Maret 2023. Lelang itu untuk seri SPN03230614 (new issuance), SPN12240229 (reopening), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. 

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJJPR Kemenkeu) menyatakan, minat investor pada lelang SUN hari ini meningkat. Hal itu tecermin dari incoming bids sebesar Rp 52,66 triliun, naik dari Rp 45,97 triliun pada lelang sebelumnya.

Baca Juga

"Hal itu didorong kuatnya ekspektasi investor bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif menaikkan Fed Fund Rate pada FOMC bulan ini, setelah munculnya masalah likuiditas pada Silicon Valley Bank (SVB) dan New York's Signature Bank," ujar Direktur SUN DJJPR Kemenkeu Deni Ridwan dalam keterangan resmi, Selasa (14/3/2023).

Selain itu, kata dia, kondisi perekonomian domestik cukup positif. Di antaranya terlihat dari rilis data cadangan devisa pada Februari 2023 yang meningkat. Dari 139,4 miliar dolar AS pada Januari 2023 menjadi 140,3 miliar dolar AS.

Ia pun menyebutkan, incoming bids investor asing pada lelang SUN kali ini meningkat hampir dua kali lipat menjadi Rp 13,03 triliun dari Rp 6,79 triliun pada lelang sebelumnya. Jumlah incoming bids dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor lima dan 10 tahun yaitu Rp 10,3 triliun atau 79 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 6,56 triliun atau 32,81 persen dari total awarded bids.

Permintaan investor dinilai masih dominan pada seri SUN tenor lima dan 10 tahun yaitu sebesar Rp 33,95 triliun atau 64,47 persen dari total incoming bids dan Rp 13 triliun atau 65 persen dari total awarded bids. Incoming bids dan awarded bids terbesar yaitu pada tenor 10 tahun sebesar Rp 22,43 triliun atau 42,6 persen dari total incoming bids dan Rp 7,8 triliun atau 39 persen dari total awarded bids.

"Seiring dengan meningkatnya permintaan SUN di pasar perdana, Weighted Average Yield (WAY), pada lelang SUN hari ini bergerak turun sebesar enam hingga 20 bps apabila dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya. Penurunan terbesar pada seri SUN tenor lima tahun yaitu sebesar 20 bps atau di level 6,33913 persen merupakan level WAY tenor lima tahun terendah secara year to date," ujar Deni.

Maka, dengan mempertimbangkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan 2023 dan kondisi kas negara terkini, pemerintah memutuskan memenangkan permintaan sebesar Rp 20 triliun pada lelang hari ini. Sesuai kalender penerbitan SBN 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 28 Maret 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement