Jumat 10 Mar 2023 18:21 WIB

Panen 10 Ribu Hektare di Lebak Diharap Bantu Stabilkan Harga Beras

Sebagian produksi pangan di Lebak dipasok ke Pasar Induk Cipinang Jakarta.

Petani memanen padi di sawah tadah hujan di Kampung Petir, Warunggunung, Lebak, Banten (ilustrasi). Luas panen padi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Maret 2023 mencapai seluas 10.041 hektare yang tersebar di 28 kecamatan. Panen ini dipreksi akan menyumbangkan produksi pangan peningkatan ekonomi masyarakat.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Petani memanen padi di sawah tadah hujan di Kampung Petir, Warunggunung, Lebak, Banten (ilustrasi). Luas panen padi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Maret 2023 mencapai seluas 10.041 hektare yang tersebar di 28 kecamatan. Panen ini dipreksi akan menyumbangkan produksi pangan peningkatan ekonomi masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Luas panen padi di Kabupaten Lebak, Banten, pada Maret 2023 mencapai seluas 10.041 hektare yang tersebar di 28 kecamatan. Panen ini dipreksi akan menyumbangkan produksi pangan peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kami berharap para petani yang sudah memanen padi agar kembali melaksanakan gerakan tanam," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga

Panen padi tersebut dipastikan memberikan kontribusi besar produksi pangan di Provinsi Banten dan dapat menstabilkan harga beras yang mengalami lonjakan di pasaran. Sebagian besar produksi pangan di Kabupaten Lebak dipasok ke sejumlah pasar di wilayah Provinsi Banten dan Pasar Induk Cipinang Jakarta.

Pemerintah daerah mendorong petani setelah panen itu agar kembali melaksanakan gerakan tanam. Selama ini, kata dia, Kabupaten Lebak merupakan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten, sehingga terus ditingkatkan perluasan lahan persawahan guna mendukung swasembada pangan.

"Kami minta petani agar memperluas area pertanaman dari dua kali musim tanam menjadi tiga kali musim tanam pernah tahun, " kata Deni.

Menurut Deni, panen padi pada Maret 2023 masuk panen raya dengan lahan seluas 10.041 hektare dengan menghasilkan sebanyak 52.359 ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras 30.196 ton. Panen padi di Kabupaten Lebak itu dari musim tanam Desember 2022 dengan masa produksi selama tiga bulan, karena menggunakan benih bersertifikat seperti benih Ciherang dan Infari 32.

Dari hasil panen itu diperkirakan dapat memberikan pendapatan ekonomi petani hingga puluhan miliar dengan harga beras rata-rata Rp 10 ribu/kg dan produksi setara beras 30.196 ton. "Kami menilai usaha pertanian pangan itu masih menjadi andalan ekonomi petani," katanya menjelaskan.

Ketua Gabungan Kelompok Petani Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan panen padi Maret 2023 itu dipastikan relatif baik dan tidak ada serangan hama maupun penyakit tanaman yang mengakibatkan gagal panen. Apalagi, curah hujan dari Desember sampai Maret 2023 cukup tinggi, sehingga lahan persawahan tidak mengalami kesulitan pasokan air.

Sebab, kata dia, kebanyakan persawahan di Kabupaten Lebak masuk kategori sawah tadah hujan. Petani bisa melakukan gerakan tanam jika curah hujan tinggi, karena tidak memiliki pengairan teknis.

"Kami berharap pemerintah dapat membuat program bantuan pengairan modern dengan pompanisasi, sehingga sawahseluas 2.000 hektare di daerah ini bisa teraliri dan bisa meningkatkan indeks pertanaman dari dua musim tanam menjadi empat musim tanam per tahunnya," kata Ruhyana.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Lebak Perdi mengatakan, pihaknya mengusulkan harga gabah untuk panen Maret 2023 agar harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah ada kenaikan, karena biaya upah kerja juga naik. Selain itu juga dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan terbatasnya pupuk bersubsidi, sehingga harga gabah harus terjadi kenaikan agar petani tidak merugi.

Pengajuan usulan HPP gabah terjadi kenaikan dari gabah kering pungut (GKP) Rp 4.200 menjadi Rp 5.400/kg, GKP di penggilingan semula Rp 4.250 menjadi Rp 5.500/kg dan gabah kering giling (GKG) di penggilingan dari Rp 5.250 menjadi Rp 6.400/kg. "Kami berharap Badan Pangan Nasional segera mengumumkan kenaikan HPP gabah, sehingga bisa menguntungkan usaha pertanian pangan," kata dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement