REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur menanggapi hal positif dalam pemberian insentif terhadap kendaraan listrik (EV) guna mempercepat ekosistem kendaraan hijau di pasar otomotif Indonesia.
"Kami berterima kasih atas support dari pemerintah terhadap kendaraan elektrifikasi di Indonesia," kata Makmur pada saat peluncuran Hyundai Ultra-Fast Charging di Plaza Indonesia, Kamis (9/3/2023).
Menurut dia, sejak 2019 lalu pemerintah sudah bergerak sangat aktif untuk membentuk ekosistem hijau di industri otomotif tanah air. Berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendorong percepatan ekosistem ini juga menurut dia sebuah langkah yang cerdas.
Berbagai terobosan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam menyuburkan ekosistem kendaraan hijau ini, dikatakan oleh Makmur, sangat menguntungkan konsumen yang hendak beralih ke kendaraan elektrik.
"Jadi kalau kita evaluasi dari tahun 2019, pemerintah Indonesia dalam men-support EV ini kan sangat bagus. Ini merupakan terobosan-terobosan yang terus dilakukan pemerintah. Ini sangat menguntungkan buat konsumen dan masyarakat kita untuk mendapatkan zero emission," ucap dia.
Hingga sampai saat ini, pihaknya berharap insentif dan kebijakan-kebijakan yang positif akan segera dikeluarkan untuk semakin meramaikan kendaraan listrik di jalan-jalan Indonesia.
"Kita berharap untuk segera diimplementasikan tambahan-tambahan insentif ini. Karena ini yang ditunggu-tunggu masyarakat kita. Kita masih menunggu bagaimana mekanisme dari pemerintah untuk pelaksanaannya," tutur dia.
Dalam pemberian insentif ini, pemerintah memiliki rencana untuk memberikan kepada 35.900 unit dan 138 unit bus listrik hingga Desember 2023. Meski demikian, detail dari rencana ini sedang dalam kajian lebih lanjut.
Selain untuk mempermudah masyarakat dalam membeli dan juga mendukung produsen kendaraan listrik, insentif yang dijanjikan sejak akhir 2022 ini juga menjadi stimulus untuk menarik investasi masuk ke Indonesia.