Kamis 09 Mar 2023 08:02 WIB

Wamen BUMN Minta ID Food Optimalkan Aset Berdikari

Berdikari memiliki luasan lahan sekitar 27.070 meter persegi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury saat mengunjungi aset pergudangan anak usaha ID Food, PT Berdikari di Jakarta, Rabu (8/3/2023)
Foto: ID Food
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury saat mengunjungi aset pergudangan anak usaha ID Food, PT Berdikari di Jakarta, Rabu (8/3/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury meminta Holding BUMN Pangan mempersiapkan seluruh infrastruktur anak usaha PT Berdikari. Khususnya pergudangan dan rantai dingin menjelang pengelolaan cadangan pangan pemerintah (CPP) terutama daging sapi dan unggas.

“Melalui optimalisasi aset, infrastruktur pergudangan ID Food Group perlu dimaksimalkan untuk rantai pasok pangan terintegrasi,” Wamen Pahala dalam keterangan resminya, diterima Republika.co.id, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Tercatat, aset pergudangan yang dikelola ID Food melalui Berdikari memiliki luasan lahan sekitar 27.070 meter persegi dengan luas pergudangan 1.444 meter persegi. Aset tersebut berlokasi di wilayah Jakarta Utara yang strategis dengan akses logistik moda transportasi seperti pelabuhan Tanjung Priok, stasiun kereta api dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Pihaknya meminta perseroan untuk mulai menyiapkan infrastruktur logistik mulai dari gudang kering dan berpendingin, armada, hingga teknologi pendukung dalam mengoperasikan pengendalian stok cadangan pangan pemerintah. Dalam pengelolaannya perseroan juga harus memastikan kedisiplinan terhadap pengelolaan risiko operasional pergudangan.

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, menambahkan, perseroan tengah menyiapkan sistem rantai pasok pangan terintegrasi. Sistem tersebut akan berfungsi mengintegrasikan hulu hilir pangan mulai dari produsen, distributor hingga ke konsumen dengan dukungan anak usaha sektor perdagangan logistik.

Di tingkat hulu, sistem itu bakal mendata produsen berdasarkan komoditas pangan di seluruh Indonesia, spesifikasi produk, pola produksi pangan berdasarkan musim, maupun tren harga pangan.

Sementara di tingkat distributor atau di hilir, sistem akan mendata distributor komoditas di berbagai daerah, monitoring pergerakan harga pasar atau harga konsumen di seluruh wilayah guna menjaga keseimbangan pasokan.

“Jadi dengan digitalisasi, ID Food akan mengoperasikan sistem supply dan demand stok pangan dan mendapatkan informasi jika mendapat peningkatan permintaan stok di suatu daerah,” ujarnya.

Menurutnya, langkah tersebut juga menjadi cara tepat sebagai upaya dalam mengamankan pasokan pangan. Oleh sebab itu, ia sekaligus mengajak kolaborasi para produsen pangan untuk bekerja sama dengan ID Food.

Sementara itu, Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID Food, Bernadetta Raras menambahkan, sistem rantai pasok yang disiapkan dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung. Seperti infrastruktur permanent cold storage, portable cold storage, reefer container hingga armada berpendingin yang terintegrasi dan termonitor secara digital.

“Fasilitas tersebut untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan hingga ke seluruh wilayah Indonesia yang dikelola grup ID Food,” kata Raras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement