Senin 06 Mar 2023 18:30 WIB

Pasokan Masih Kurang, Jokowi Bangun Industri Pupuk di Papua Barat

Pembangunan industri pupuk di Papua Barat ini untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo berjalan menuju podium saat persemian Mayapada Hospital Bandung di Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan Mayapada Hospital Bandung yang tersertifikasi Greenship & Edge serta memiliki empat pelayanan Center of Excellence yakni Oncology Center (layanan pasien kanker), Center Excellence Cardiovascular (layanan gangguan jantung), Tahir Neuroscience Center (layanan gangguan saraf) dan Tahir Uronrphrology Center (layanan terpadu ginjal dan saluran kemih). Presiden Jokowi berharap kehadiran rumah sakit tersebut dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat ke luar negeri.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Presiden Joko Widodo berjalan menuju podium saat persemian Mayapada Hospital Bandung di Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023). Presiden Joko Widodo meresmikan Mayapada Hospital Bandung yang tersertifikasi Greenship & Edge serta memiliki empat pelayanan Center of Excellence yakni Oncology Center (layanan pasien kanker), Center Excellence Cardiovascular (layanan gangguan jantung), Tahir Neuroscience Center (layanan gangguan saraf) dan Tahir Uronrphrology Center (layanan terpadu ginjal dan saluran kemih). Presiden Jokowi berharap kehadiran rumah sakit tersebut dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membangun industri pupuk di Papua Barat pada tahun ini. Pembangunan industri pupuk di Papua Barat ini untuk mencukupi kebutuhan pupuk nasional yang saat ini masih kurang.  

Jokowi menjelaskan, Papua Barat dipilih karena memiliki bahan baku gas untuk produksi pupuk. Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau penerapan skema pembiayaan rantai pasok pangan berbasis koperasi di Pesantren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

Baca Juga

“Sehingga ini perlu lagi mungkin tahun ini kita buka lagi industri pupuk di Papua Barat. Karena gasnya ada di sana. Bahan bakunya ada di sana,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Kendati demikian, produksi pupuk di Papua Barat diperkirakan masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pupuk di dalam negeri. Karena itu, nantinya pemerintah masih akan mengimpor banyak bahan baku untuk produksi pupuk.

“Tetapi itupun nanti sudah kita hitung masih juga belum cukup, masih impor. Banyak bahan baku yang kita harus impor,” kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengaku sering kali mendengar keluhan dari para petani terkait sulitnya mendapatkan pupuk. Ia pun menjelaskan, bahan baku pupuk saat ini memang masih sulit dicari. Kesulitan untuk mendapatkan pupuk inipun juga terjadi di banyak negara lainnya.

Sebab, pemasok bahan baku pupuk, yakni Rusia dan Ukraina saat ini masih berkonflik sehingga berimbas pada pasokan pupuk di berbagai negara. Kondisi ini juga akan berdampak pada krisis pangan.

“Sehingga dunia sekarang ini kesulitan pupuk. Kalau suplainya kurang kemudian yang terjadi pasti harganya naik,” ujar dia.

Untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, pemerintah sebelumnya telah meresmikan PT Iskandar Muda yang bisa memproduksi pupuk hingga 570 ribu ton tiap tahunnya. Produksi ini diharapkan bisa menambah suplai pupuk ke para petani. Namun, menurut Jokowi, jumlah produksi pupuk dari PT Iskandar Muda itupun juga masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Tetapi juga, sekali lagi masih sangat kurang. Sehingga harapan saya bagus di lapangan mulai menggunakan pupuk organic, pupuk kandang, memang pupuk tidak gampang,” ungkap Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement