REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2023 disebut menjadi momentum yang tepat untuk membeli properti. President Director Era Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan perekonomian Indonesia yang tumbuh positif menjadi sentimen positif bagi pasar properti.
Seperti diketahui, ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2022 tumbuh positif yaitu mencapai 5,01 persen secara tahunan (yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi selama tahun 2022 juga solid dan impresif yakni sebesar 5,31 persen.
“Kita lihat suku bunga KPR masih terjaga dan pemerintah masih berkomitmen memberikan insentif untuk sektor properti, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli properti,” kata Darmadi melalui siaran pers, Rabu (1/3/2023).
Darmadi mengatakan dengan situasi yang mendukung tersebut, investasi properti dipastikan lebih terjamin, minim risiko, dan memiliki kepastian peningkatan nilai aset di masa depan. Faktor ini juga yang akan mendorong naiknya tingkat hunian terutama oleh anak muda.
Ia menambahkan, apabila anak muda menunggu lebih lama lagi, mereka akan kehilangan momen untuk mendapatkan harga terbaik untuk membeli properti. Karena pada kenyataannya, harga rumah akan terus merangkak naik dan tidak pernah turun.
Apalagi ketika semua fasilitas dan infrastruktur sudah selesai dibangun, harga properti akan semakin lari kencang. "Jadi untuk anak muda hari ini jangan sampai salah prioritas, karena saat ini adalah waktu yang tepat untuk investasi properti, karena harga properti baru beranjak naik," ujar Darmadi.
Agung Podomoro adalah salah satu pengembang yang mendukung percepatan kepemilikan rumah bagi anak muda melalui Kota Podomoro Tenjo. Kota Podomoro Tenjo menyasar anak muda sebagai target utama. Saat ini lebih dari 4700 unit properti di Kota Podomoro Tenjo telah terjual dan 64 persen lebih pembelinya adalah anak muda.
Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja menambahkan, kebutuhan hunian dan kesadaran akan investasi properti pada anak muda terus meningkat. Hal ini sejalan dengan pemahaman anak muda bahwa properti adalah aset yang bernilai.
"Anak muda semakin paham bahwa investasi dengan risiko yang paling terkendali dan harganya konsisten naik adalah properti. Kota Podomoro Tenjo kenaikan investasinya naik 20 persen selama periode 2 tahun," jelas Zaldy.