Rabu 01 Mar 2023 22:18 WIB

Mentan Minta Pemulihan Lahan Sawah Terdampak Banjir di Bekasi Dipercepat

Kabupaten Bekasi merupakan wilayah penyangga pangan bagi penduduk kota besar.

Petani membawa padi hasil panen di sawah yang terendam banjir.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Petani membawa padi hasil panen di sawah yang terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta jajarannya untuk mempercepat pemulihan lahan sawah terdampak banjir di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan SYL saat meninjau langsung area sawah terdampak banjir di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi.

"Yang pertama kita harus mendatangkan lebih banyak pompa pembuangan air agar bisa mengurangi debit genangan. Karena itu, pemulihan dan percepatan harus kita lakukan secara cepat," ujar SYL dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga

Berikutnya, kata dia, semua pertanaman padi yang ada harus segera diberi perawatan intensif. Di antaranya dengan melakukan pemantauan dan pemupukan berimbang. Namun, apabila kondisi pertanaman sudah tak bisa diselamatkan maka yang harus dilakukan adalah gerak cepat melakukan penanaman ulang.

"Besok itu begitu lahannya surut saya minta agar dipertahankan yang masih tersisa. Namun kalau yang sudah rusak parah kita harus segera tanam ulang. Nanti kita akan siapkan perlengkapan dan alsintannya," katanya.

Menurut Mentan SYL, semua upaya perbaikan harus dilakukan mengingat Kabupaten Bekasi adalah wilayah penyangga pangan bagi penduduk kota seperti Jakarta serta kota-kota besar di wilayah Jawa Barat lainya.

"Bekasi merupakan lumbung pangan kita bagi penduduk kota. Bekasi adalah wilayah subur yang memiliki potensi besar untuk menguatkan ketahanan pangan nasional. Tentu saya berharap banjir ini segera lewat dan Bekasi segera pulih," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menjelaskan bahwa rata-rata tinggi genangan banjir di wilayah pesawahannya adalah 30 sampai 40 centimeter yang tergenang sejak 5 hari lalu. Karena itu, Dedy mengaku pihaknya sudah mengeluarkan keputusan Bupati tentang tanggap darurat bencana banjir.

"Karena itu kami sudah mengeluarkan keputusan Bupati tentang status tanggal darurat bencana banjir.Kami juga melakukan pembaharuan data lahan sawah terdampak genangan, kemudian mendampingi petani langsung di lapangan," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement