Senin 27 Feb 2023 22:51 WIB

Babel Datangkan 640 Ribu Telur per Hari untuk Konsumsi Masyarakat

Produksi telur ayam lokal masih kurang untuk memenuhi konsumsi masyarakat.

Pedagang telur ayam menunggu pembeli di kiosnya (ilustrasi). Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyebutkan, Babel mendatangkan 640 ribu butir telur ayam ras per hari untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi masyarakat di daerah itu.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang telur ayam menunggu pembeli di kiosnya (ilustrasi). Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyebutkan, Babel mendatangkan 640 ribu butir telur ayam ras per hari untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi masyarakat di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyebutkan, Babel mendatangkan 640 ribu butir telur ayam ras per hari untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi masyarakat di daerah itu.

"Setiap hari kami mendatangkan 640 ribu butir telur dari Sumatra untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan saat ini tingkat ketergantungan pada pasokan telur ayam ras di Kepulauan Babel sangat tinggi, karena produksi telur ayam lokal yang masih kurang untuk memenuhi konsumsi masyarakat yang tinggi. Pemprov Babel, lanjut Ridwan, harus berupaya menekan ketergantungan pasokan telur ayam luar daerah.

"Supaya tidak terjadi lonjakan harga tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," ujarnya.

Menurut dia dalam mengurangi ketergantungan pada telur ayam ras dari luar daerah ini, Pemprov Kepulauan Babel mendorong masyarakat untuk beternak ayam petelur dan mendorong produksi bahan baku lokal untuk bahan pakan ternak unggas tersebut. Selama ini kendala peternak lokal untuk mengembangkan usaha peternakan ayam petelur ini di antaranya tingginya harga pakan ayam yang didatangkan dari luar daerah.

Ia menyatakan dengan meningkatkan bahan pakan unggas seperti jagung dan lainnya tentunya akan mengurangi ketergantungan kebutuhan pakan unggas dari luar daerah ini. "Sebagian orang mengatakan makanan ayam itu sulit ditemukan di pasaran dan sederhananya kalau kita mengukur ayam itu makanannya harus sama dengan makanan dari luar, mungkin peternakan akan kesulitan," katanya.

Menurut dia hal itu masih bisa diusahakan dengan mengolah apa yang dimiliki untuk dijadikan pakan ayam ini. "Masih bisa hanya saja kita perlu usaha untuk menemukan pakan yang bisa disediakan dari bahan baku lokal," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement