Senin 27 Feb 2023 21:00 WIB

Konsumsi Terigu Meningkat, Cerestar Incar Peningkatan Penjualan 

TRGU telah mulai menjalankan lini bisnis impor dan perdagangan bahan pakan ternak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Proses pengambilan terigu saat Pasar Murah di Kantor Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Senin (20/2/2023). Emiten produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), mengincar peningkatan penjualan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Proses pengambilan terigu saat Pasar Murah di Kantor Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Senin (20/2/2023). Emiten produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), mengincar peningkatan penjualan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), mengincar peningkatan penjualan. Hal ini seiring dengan konsumsi terigu masyarakat Indonesia yang terus menanjak. 

Meningkatnya konsumsi tepung terigu tersebut, antara lain bisa dilihat dari konsumsi mi instan yang terus menanjak. “Kami melihat ini adalah peluang pasar yang harus ditangkap untuk meningkatkan penjualan TRGU,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan melalui siaran pers, Senin (27/2/2023).

Baca Juga

Perseroan telah mulai menjalankan lini bisnis impor dan perdagangan bahan pakanternak oleh anak perusahaan PT Agristar Grain Industry (AGY). Realisasi lebih cepat yang rencana awal yang baru akan dimulai pada kuartal II tahun ini. 

Perseroan telah menyewa gudang karena pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan masih berlangsung. Dengan demikian, perseroan bisa mulai menjalankan bisnis bahan pakan ternak tersebut lebih cepat dari rencana.

Ekspansi TRGU ke dalam bisnis bahan pakan ternak melengkapi lini produk bahan ternak produk samping tepung terigu (wheat bran pollard) dengan bahan pakan ternak lain seperti bungkil kedelai (SBM/Soybean Meal) dan DDGS (distillers dried grains with solubles).

Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan pakan ternak AGY yang terletak di Cilegon diharapkan selesai pada kuartal I 2023. Dengan demikian, gudang bisa beroperasi secara komersial pada kuartal II.

Pembangunan fasilitas gudang dan pengemasan tersebut dibiayai dengan dana hasil penawaran perdana saham kepada publik (IPO). Dari aksi korporasi tersebut, TRGU berhasil meraih Rp 315 miliar. Sesuai prospektus, sekitar 33,33 persen dana hasil IPO tersebut digunakan untuk membangun fasilitas gudang dan pengemasan AGY. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement