Jumat 24 Feb 2023 20:57 WIB

Indonesia Jadi Magnet Investasi Startup Terbesar di Asia Tenggara

Industri konten digital terus menggeliat dengan pertumbuhan digital content creator

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Lida Puspaningtyas
Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika, Kemkominfo, Luat Sihombing dalam jumpa pers Glance Indonesia Unlocked 2023 di Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika, Kemkominfo, Luat Sihombing dalam jumpa pers Glance Indonesia Unlocked 2023 di Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyebut Indonesia terus menjadi magnet investasi startup terbesar di Asia Tenggara sepanjang 2021. Sebesar 42 persen dari total investasi startup di Asia Tenggara ditujukan untuk startup yang berasal dari Indonesia. Sementara itu, nilai investasi startup Indonesia terus meningkat hingga mencapai 5,96 miliar dolar AS atau sekitar Rp 85,8 triliun pada 2021 menurut Cento Ventures pada 2022.

“Kemkominfo terus menggerakan inisiatif-inisiatif yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital, termasuk di dalamnya ekosistem startup digital dan juga game developer,” kata Ketua Tim Business Matchmaking Ditjen Aptika, Kemkominfo, Luat Sihombing dalam jumpa pers “Glance Indonesia Unlocked 2023” di Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga

Luat mengatakan industri konten digital terus menggeliat dengan pertumbuhan digital content creator yang sangat signifikan ditengah tingginya penggunaan media sosial di Indonesia. Meskipun saat ini perekonomian global sedang terancam risiko stagflasi, Luat mengatakan sektor ekonomi digital justru hadir sebagai ujung tombak dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Sektor ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan prospek yang besar dengan valuasi mencapai 70 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.000 triliun pada 2021. Luat mengatakan angka itu diproyeksikan mencapai 146 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.000 triliun pada 2025.

“Perkembangan ekonomi digital tersebut turut ditopang oleh pertumbuhan ekosistem startup nasional maupun regional,” ujar Luat.

Di Asia Tenggara, Luat mengatakan terdapat lonjakan transaksi investasi startup dari 700 transaksi pendanaan pada 2020 menjadi 942 transaksi pada 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement