Kamis 23 Feb 2023 12:55 WIB

KAI Targetkan Angkutan Barang Meningkat Delapan Persen Tahun Ini

KAI akan terus berinovasi guna meningkatkan volume angkutan barang

Pekerja memasukan boks berisi kiriman barang ke dalam gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta, Sabtu (15/1/2022) (ilustrasi). Untuk 2023, KAI menargetkan mengangkut 63 juta ton atau naik delapan persen dibandingkan 2022.
Foto: Prayogi/Republika.
Pekerja memasukan boks berisi kiriman barang ke dalam gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta, Sabtu (15/1/2022) (ilustrasi). Untuk 2023, KAI menargetkan mengangkut 63 juta ton atau naik delapan persen dibandingkan 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan angkutan barang dapat terus meningkat pada tahun ini. Pada 2022, KAI juga sudah melanjutnya kinerja positif angkutan barang.

"Untuk 2023, KAI menargetkan mengangkut 63 juta ton atau naik delapan persen dibandingkan 2022," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga

Dia memastikan, KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Joni menuturkan, KAI juga akan terus mengembangkan sarana dan prasarana angkutan barang serta mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.

"Upaya ini dilakukan untuk mencapai target volume sebesar 105 juta ton pada 2027," ucap Joni.

Joni menambahkan, inovasi lainnya yaitu KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Lalu untuk bidang teknologi informasi, Joni mengatakan juga terus mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara langsung.

“Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global,” jelas Joni.

Pada 2022, KAI mengangkut sekitar 58 juta ton barang (unaudited) atau meningkat 15 persen dibandingkan 2021 sekitar 50,2 juta ton barang. Komoditi yang mengalami peningkatan tertinggi yaitu batu bara, bertambah tujuh juta ton atau naik 18 persen dari 38,3 juta ton menjadi 45,4 juta ton.

Peningkatan juga terdapat pada angkutan peti kemas sebesar 716 ribu ton atau naik 17 persen dari 4,1 juta ton menjadi 4,8 juta ton. Tren positif pun terjadi pada komoditi lain seperti BBM, semen, retail, dan lainnya. 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement