Kamis 16 Feb 2023 10:21 WIB

Rupiah Menguat ke Rp 15.190 per Dolar AS Jelang Rilis Hasil RDG BI

BI diperkirakan akan mempertahankan level suku bunga saat ini di level 5,75 persen.

Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). BI diperkirakan akan mempertahankan level suku bunga saat ini di level 5,75 persen.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). BI diperkirakan akan mempertahankan level suku bunga saat ini di level 5,75 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Kamis (16/2/2023), menguat menjelang rilis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga acuannya.

Kurs rupiah pada Kamis dibuka naik 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp 15.190 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.206 per dolar AS.

Baca Juga

"Dari faktor internal para pelaku pasar masih wait and see arah kebijakan suku bunga yang akan diputuskan BI hari ini," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Rully menuturkan, pasar memperkirakan kemungkinan BI mempertahankan level suku bunga saat ini di level 5,75 persen karena inflasi yang terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun secara tahunan menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari 5,51 persen yoy pada Desember 2022.

Rully memproyeksikan rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp 15.175 per dolar AS sampai dengan Rp 15.250 per dolar AS. 

Sementara, data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik seperti penjualan retail yang naik melebihi ekspektasi pelaku pasar dan inflasi yang turun namun penurunannya lebih rendah dari ekspektasi telah menambah kekhawatiran pelaku pasar terkait keberlanjutan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Fed di masa mendatang.

Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel AS melonjak 3,0 persen pada Januari karena pembelian kendaraan bermotor dan barang lainnya mendorong angka tersebut melewati estimasi 1,8 persen dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Secara tahun ke tahun, IHK AS Januari melambat menjadi 6,4 persen dari 6,5 persen pada Desember, level terendah dalam 15 bulan dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 6,2 persen.

Pada akhir perdagangan Rabu (15/2), nilai tukar rupiah melemah 39 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 15.206 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.167 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement