Rabu 15 Feb 2023 15:18 WIB

Neraca Perdagangan Indonesia dengan ASEAN Surplus 1,41 Miliar Dolar AS

Indonesia melanjutkan surplus selama 33 bulan berturut-turut.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
KM Doro Londa melintasi bongkar muat peti kemas sebelum bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
KM Doro Londa melintasi bongkar muat peti kemas sebelum bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN. Total ekspor perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN sebesar 3,93 miliar dolar AS dan impor sebesar 2,51 miliar dolar AS.

"Maka pada Januari 2023, neraca perdagangan indonesia mencatatkan surplus 1,41 miliar dolar AS dengan negara-negara ASEAN," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dalam konferensi pers di Gedung BPS, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, sepanjang 2022, Indonesia membukukan surplus perdagangan mencapai 20,4 miliar dolar AS dengan ASEAN. Dalam lima tahun terakhir nilai surplus neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN terus meningkat.

“Ini meneguhkan peran ASEAN dalam perdagangan luar negeri Indonesia,” ujar Habibullah.

Dia merinci, surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia dialami dengan Filipina yaitu sebesar 909,1 juta dolar AS. Sementara untuk defisit terbesar dialami dengan Thailand sebesar 398,8 juta dolar AS.

Sebelumnya, BPS mencatat pada Januari 2023, Indonesia melanjutkan surplus selama 33 bulan berturut-turut sebesar 3,8 miliar Dolar AS. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode tersebut ditopang dari komoditas nonmigas.

BPS mencatat neraca perdagangan komoditas migas defisit 1,42 miliar dolar AS. Komoditas menyumbang defisit neraca perdagangan yaitu minyak mentah dan hasil minyak.

Sementara itu, BPS mencatat neraca perdagangan komoditas non migas mengalami surplus sebesar 5,29 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral, lemak dan bahan minyak hewan atau nabati, serta besi dan baja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement