Rabu 15 Feb 2023 13:06 WIB

TRON Pasang Harga Awal IPO Rp 140-Rp 220 per Saham

TRON menargetkan dana yang akan diraih dari IPO sebesar Rp 165 miliar.

Initial public offering / penawaran saham perdana. PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga awal sebesar Rp 140 hingga Rp 220 per saham.
Foto: Republika.co.id
Initial public offering / penawaran saham perdana. PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga awal sebesar Rp 140 hingga Rp 220 per saham.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga awal sebesar Rp 140 hingga Rp 220 per saham. Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 10-20 Februari 2023.

Masa penawaran umum akan berlangsung pada 28 Februari-3 Maret 2023 dengan target pencatatan saham di BEI pada 7 Maret 2023. "Segmen bisnis yang digarap yakni sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city berpotensi besar di Indonesia. Ditambah lagi, saat ini transportasi publik menjadi pilihan yang bisa diandalkan sehingga intelligent transportation system (ITS) menjadi hal yang sangat dibutuhkan," ujar Direktur Utama TRON David Santoso, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga

Dalam IPO, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 750 juta saham atau sebanyak-banyaknya 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Perseroan menargetkan dana yang akan diraih dari IPO sebesar Rp 165 miliar dan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

"Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, nantinya kami gunakan sekitar 30 persen untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat," kata David.

Lanjutnya, dana IPO lainnya akan digunakan untuk modal kerja, di antaranya biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia, biaya tenaga kerja, dan pembelian bahan baku produk.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement