REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merencanakan pembelian kembali saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah nilai nominal seluruh buyback ini sebesar-sebesarnya mencapai Rp 4 triliun.
"Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku," tulis manajemen perseroan melalui Keterbukaan Informasi BEI yang dikutip pada Rabu (15/2/2023).
Untuk keperluan buyback saham ini, perseroan akan menggunakan kas internal perseroan. Buyback akan menurunkan aset dan ekuitas perseroan sebesar jumlah pembelian kembali saham.
Perseroan berkeyakinan pelaksanaan transaksi buyback ini tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk membiayai buyback bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.
Pembelian kembali saham tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan. Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak 15 Februari 2023.
Rencana buyback pun direspons positif pelaku pasar. Sejak awal pekan ini, saham ADRO terus mengalami penguatan. Pada hari ini, saham ADRO bahkan melesat naik hingga enam persen.
Sebelumnya sejak awal tahun, saham ADRO berada pada tren penurunan. Secara year to date, saham emiten milik pengusaha Garibaldi Thohir ini telah terpangkas sebesar 22,34 persen.