REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana darurat menjadi langkah penting antisipasi dari kondisi perekonomian global yang semakin tidak menentu, termasuk adanya ancaman resesi 2023. Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk, Financial Planner, Rista Zwestika Reni memandang perlunya menyiapkan dana darurat yang dapat disimpan.
Menurut Rista, dari sejumlah instrumen yang ada, deposito menjadi salah satu pilihan yang paling aman untuk menyimpan dana darurat. Karena, di tengah situasi ekonomi yang melambat dan pergerakan pasar cenderung tidak stabil, akan lebih baik jika kita mengamankan nilai aset dengan investasi rendah risiko seperti deposito.
Tak bisa dipungkiri, sambungnya, pandemi telah mengajarkan banyak hal. Pelajaran paling berharga adalah perlunya dana darurat yang dipersiapkan sejak jauh hari.
"Dengan ancaman resesi di tahun 2023 ini harus siap dengan segala risiko apapun, harus punya dana darurat dan harus ada perencanaan keuangan dan yang paling aman itu deposito karena likuid, mudah dicairkan dan tidak gampang tergerus nilainya. Maka itu, deposito bisa menjadi pilihan untuk membentuk dana darurat,” kata Rista di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Deposito termasuk instrumen rendah risiko karena tidak dipengaruhi oleh pergerakan pasar. Imbal hasil yang diberikan juga stabil, sehingga keuntungan dari bunga deposito dapat menjadi sumber penghasilan tambahan atau menambah jumlah aset yang akan diinvestasikan kembali. Menurutnya produk deposito syariah dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi dan menyiapkan dana darurat dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.
Head of Sharia Business Development & Product Solution Bank Jago, Agung Lesmana mengatakan, saat ini PT Bank Jago Tbk melalui unit usaha syariah (Jago Syariah) meluncurkan produk Deposito Jago Syariah dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Fitur deposito dari Jago Syariah ini berbeda dengan produk deposito yang ada di bank lainnya. Pembukaan akun deposito bisa dilakukan hanya melalui aplikasi. Selain itu, jumlah setoran minimumnya juga relatif lebih kecil.
"Di Jago Syariah membuka deposito sangat mudah, tidak sampai satu menit dan nominalnya juga terjangkau mulai dari satu juta sudah bisa, tenornya pun bisa memilih mulai satu bulan, tiga bulan, enam bulan atau bisa sampai 24 bulan," ujarnya.
Tidak hanya itu, fitur Kantong Deposito Jago Syariah juga bebas dari biaya denda apabila nasabah melakukan pengambilan dana sebelum jatuh tempo. Pada bank lain, nasabah biasanya dikenakan denda apabila melakukan pencarian sebelum waktu yang ditetapkan.
Deposito Jago Syariah menawarkan nisbah bagi hasil kompetitif sebesar 16,21 persen yang setara dengan indicative rate 5,0 persen. Selain deposito, nasabah dapat memanfaatkan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) dengan akad wadiah serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek dan Bibit.