REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aplikasi GolekTruk memudahkan konsumen pengguna maupun penyedia jasa angkutan logistik mewujudkan bisnis transportasi yang efektif dan kompetitif.
"Aplikasi ini memudahkan komunikasi dan transaksi secara langsung antara konsumen sebagai pemilik muatan dengan penyedia jasa angkut," kata CEO GolekTruk Daniel Budi Setiawan di Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/1/2023).
Menurut dia, melalui aplikasi GolekTruk, pengguna jasa angkutan barang bisa mencari penyedia jasa angkut sesuai dengan daerah yang akan dituju, biaya, hingga jenis kendaraan yang diinginkan. "Shipper (pemilik muatan) tinggal menjelaskan deskripsi barang yang akan diangkut, termasuk mengunggah foto barangnya," tambahnya.
Selain itu, lanjut dia, konsumen juga bisa mencari secara langsung penyedia jasa angkut yang melayani rute yang dibutuhkannya. Sementara penyedia jasa angkut, menurut dia, bisa memrpomosikan jasanya melalui aplikasi ini sesuai dengan spesifikasi kendaraan maupun tarif yang dikenakan. "Jika antara pengguna dan penyedia jasa angkut sudah cocok, mereka berkomunikasi langsung, menyepakati biaya pengiriman secara langsung, tanpa perantara," kata Daniel.
Aplikasi GolekTruk hanya sebagai platform yang menghubungkan pengguna dan penyedia jasa angkut, tanpa menentukan besaran tarif maupun komisi dari transaksi yang dilakukan.
Sejak diluncurkan pada November 2022, lanjut dia, GolekTruk sudah digunakan oleh sekitar 1.300 pengguna maupun penyedia jasa layanan angkutan barang. "Dari jumlah itu, sekitar 70 persennya merupakan penyedia jasa angkut," kata Daniel menambahkan.
Adapun cakupan wilayah pelayanan pengiriman barang, kata dia, sudah tersebar di 127 kabupaten/ kota yang sebagian besar berada di Pulau Jawa untuk sementara ini. Saat ini, aplikasi GolekTruk masih bisa digunakan secara gratis hingga setahun ke depan.
"Untuk ke depannya akan berbayar bila berlangganan, tapi dipastikan tidak akan mahal," ungkap Daniel.
Ia menambahkan, aplikasi ini diciptakan sebagai upaya mendorong sektor transportasi logistik yang murah dan menciptakan persaingan harga yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.