REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mempertahankan kinerja positif perusahaan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berdampak luas bagi industri, termasuk angkutan penyeberangan. Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan pasa semester I 2022, ASDP meraih performansi bisnis perseroan yang kian menggembirakan.
"Pendapatan semester I 2022 sebesar Rp 1,89 triliun belum mencapai dari total target 2022 senilai Rp 2.029 triliun atau baru mencapai 93 persen dari rencana dalam kondisi normal sebelum Covid-19,” kata Ira dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (28/7/2022) malam.
Dia menjelaskan pendapatan pada Januari hingga Juni tercatat pada 2019 sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara untuk periode semester I 2022 mengalami kenaikan 26 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
Selanjutnya, capaian laba bersih ASDP juga mencapai 539 persen dari target dan mengalami pertumbuhan 149 persen dari laba 2021 sebesar Rp 152,5 miliar. Ira mengatakan Pencapaian kinerja positif semester I 2022 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 3,73 juta orang atau naik sebesar 104 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 1,83 juta orang.
Selanjutnya, kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 1,80 juta unit atau naik 76 persen dari 1.02 juta unit dan kendaraan roda 4 atau lebih mencapai 1,95 juta unit atau naik 64 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 1 juta unit. Begitu juga untuk barang mencapai 1,98 juta per ton atau naik 326 persen bila dibandingkan realisasi 2021 sebanyak 465.107 ton.
Menurutnya, angkutan logistik masih menjadi kontributor terbesar dalam mendongkrak pendapatan perusahaan. Data menyebutkan, dari target kendaraan logistik 2022 dengan skenario masa pandemi Covid-19 sebesar 1,76 juta unit, hingga semester I 2022, ASDP berhasil melayani 631.740 unit kendaraan logistik. Kendaraan tersenut didominasi truk yang terdiri dari golongan VB, VIB, VII B, VIII dan IX dengan total pendapatan sekitar Rp 430 miliar.
Ira menyebut kontribusi muatan barang (curah) juga mengalami kenaikan signifikan. Dari target 2022 sebanyak 123 ribu ton (skenario Covid-19), hingga Juni 2022 telah diangkut muatan barang sebanyak 1,33 juta ton dengan nilai pendapatan Rp 16 miliar.
Dia menuturkan periode pemulihan kondisi ekonomi nasional tahun 2021 pasca pandemi Covid-19 melanda Indonesia, bisnis sektor transportasi berangsur pulih dan mulai kembali normal seperti tahun 2019. Ira menegaskan ASDP dapat terus bangkit kinerjanya dan terus hadir bagi masyarakat dengan pelayanan penyeberangan dan pelabuhan yang semakin baik, andal, mudah dan cepat, aman, nyaman dan selamat.
“Kini, layanan ferry sudah menjadi transportasi pilihan masyarakat, khususnya di jalur Jawa-Sumatra yang menjadi barometer layanan ferry di seluruh Indonesia," ucap Ira.