REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei pemantauan harga pada pekan keempat Januari 2023. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan perkembangan harga sampai dengan pekan keempat Januari 2023 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya.
“Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan pekan keempat yaitu bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,06 persen dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya,” kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (27/1/2023).
Begitu juga dengan komoditas cabai merah dan beras masing-masing sebesar 0,05 persen dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya. Sementara itu rokok kretek filter menyumbang sebanyak 0,04 persen dibandinhkan periode yang sama pada bulan sebelumnya.
Lalu juga emas perhiasan sebesar 0,03 persen dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya. Sementara itu, bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen lalu mentah, kangkung, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode tersebut yaitu bensin. Lalu angkutan udara masing-masing sebesar 0,06 persen, telur ayam ras 0,03 persen, dan daging ayam ras serta tomat sebesar masing-masing 0,01 persen.
Erwin memastikan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
“Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tutur Erwin.