Jumat 27 Jan 2023 16:17 WIB

Mentan Optimistis Rp 1.300 Triliun Ekspor Pertanian Bisa Dicapai

Pada tahun 2022, ekspor pertanian mencapai Rp 658,18 triliun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor sarang burung walet (SBW) menuju negara China dengan nilai transaksi sebesar Rp 8 miliar.
Foto: Kementan
, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor sarang burung walet (SBW) menuju negara China dengan nilai transaksi sebesar Rp 8 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian RI optimistis target ekspor pertanian Rp 1.300 triliun pada 2024 bisa dicapai. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meyakini target yang dituangkan dalam program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) tersebut.

Pihaknya pun mengapresiasi kinerja Badan Karantina Pertanian (Barantan) selama beberapa tahun terakhir yang telah membantu meningkatkan ekspor pertanian sepanjang tahun 2019-2022.

Baca Juga

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pertanian pada tahun 2022 baru mencapai Rp 658,18 triliun, naik sekitar Rp 41,83 triliun atau 6,79 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp 616,35 triliun. Adapun pada tahun 2020 lalu nilai ekspor pertanian tercatat sebesar Rp 451,5 triliun.

Syahrul mengatakan, perkembangan tersebut merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun 2019 dengan sektor pertanian menyumbang Rp 390,16 triliun.

"Karantina bukan penjaga pintu, kalian adalah energizer ekspor dan impor yang dibutuhkan oleh bangsa," kata Syahrul dalam keterangan resminya, Jumat (27/1/2023).

Pihaknya pun mengharapkan agar unit-unit teknis karantina di daerah bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing. Sehingga ini dapat terus mengembangkan komoditas unggulan daerah berstandar ekspor untuk mendukung gerakan gratieks.

Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) merupakan salah satu program stategis Kementan yang digagas Syahrul untuk menyatukan kekuatan seluruh stakeholder dalam pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

"Jadi saya berharap Karantina tidak jaga pelabuhan, tapi jagonya mengandalkan ekspor impor yang berpihak pada bangsa. Catat ini," ujarnya.

Kepala Badan Karantina (Kabarantan) Bambang berjanji akan terus mengembangkan strategi Barantan untuk membantu kemudahan dalam usaha ekspor komoditas pertanian Indonesia.

"Akhir tahun kemarin, Bapak Menteri memerintahkan Badan Karantina Pertanian menjadi koordinator patriot ekspor yang intinya memperkuat gerakan tiga kali ekspor. Target kita cukup besar pada di tahun 2024, yaitu Rp 1.300 triliun," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Barantan menerapkan Single Submission Quality Control (SSm QC) yang efektif dalam mengurangi waktu dwelling time dan handling time barang di pelabuhan, pemeriksaan secara menyeluruh barang impor dan eskpos secara rutin, cepat, dan transparan.

"Badan Karantina Pertanian dinobatkan sebagai penggerak Aksi Pemangkasan Birokrasi di kawasan Pelabuhan. Itu sebabnya sehingga layanan di pelabuhan saat ini menjadi 20 besar dunia yang tercepat, mengalahkan Amerika," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement