Senin 23 Jan 2023 14:02 WIB

Pemerintah Ingin Bangun Tambak Udang Modern di Sumba Timur

Rencana pembangunan tambak udang modern didongkrak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi tambak Budi daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Jumat (13/1/23). Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Desa Palakahembi, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Ahad (22/1/2023).
Foto: Dok. Pemkab Kebumen
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi tambak Budi daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Jumat (13/1/23). Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Desa Palakahembi, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Ahad (22/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Desa Palakahembi, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Ahad (22/1/2023). Kunjungan ini untuk menjajaki rencana pembangunan tambak udang modern di desa tersebut. 

Trenggono menerangkan, rencana pembangunan tambak udang modern di wilayah tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan serta menghadirkan distribusi ekonomi di wilayah timur Indonesia.

Baca Juga

"Kita (rencana) buat modeling tujuannya untuk meningkatkan produksi udang nasional yang signifikan karena luasan wilayah kita masih banyak. Indonesia timur target kita. Kenapa? Supaya pertumbuhan ekonomi terdistribusi ke wilayah timur," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/1).

Dia melakukan peninjauan calon lokasi pengembangan budi daya udang berbasis kawasan bersama Bupati Sumba Timur Khristopel Praing. Terdapat lahan potensial sekitar 1.800 hektare yang bisa dikembangkan sebagai lokasi pengembangan budidaya udang. Trenggono mengatakan, pengembangan budi daya udang di Sumba Timur menurutnya juga untuk mendukung capaian target produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada 2024. Udang memiliki peluang ekspor yang sangat besar dengan nilai pasar dunia sekitar 28 miliar dolar AS pada 2021.   

"Pengembangan ini tentu kita sesuaikan dengan kemanfaatan dan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki daerah itu agar bisa meningkat dengan baik. Ini salah satu yang menjadi pemikiran kita semua di pemerintahan," ujarnya.

Trenggono memastikan jika terealisasi, pembangunan nantinya mengutamakan tenaga kerja lokal dan mengedepankan prinsip keberlanjutan bagi lingkungan dan usaha. Selain dengan pemda, pembangunan akan melibatkan pihak profesional agar prinsip keberlanjutan tercapai dengan baik.

"Kalau kita bangun sesuai potensi rencana, maka tidak kurang dari Rp 3 triliun yang dapat dihasilkan dalam satu tahun dan tenaga kerja yang dibutuhkan bisa mencapai lima ribu orang. Untuk tenaga kerja, mutlak dan harus mengutamakan tenaga kerja lokal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement