REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menargetkan adanya pertumbuhan transaksi e-commerce pada 2023. Berdasarkan data sementara BI, transaksi e-commerce pada 2022 meleset dari target.
"Dikejar terus targetnya. Kami juga harapkan pada 2023, e-commerce diperkirakan masih tumbuh 12 persen," kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dalam konferensi pers, Kamis (19/1/2023).
Tak hanya transaksinya, Doni menuturkan, dari sisi nominal dan volume juga diproyeksikan masih meningkat pada 2023. BI optimistis nominal dan volume transaksi e-commerce bisa tumbuh 17 persen.
Di sisi lain, Doni menyebut berdasarkan data tren digitalisasi dari Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menjadi salah satu negara yang pertumbuhan e-commerce-nya tertinggi di dunia selama pandemi Covid-19. "Ada dua negara pertumbuhannya 50 dan 60 persen itu hanya Indonesia dan Singapura," ujar Doni.
Doni menyampaikan, pertumbuhan e-commerce di China hanya di bawah 20 persen. Lalu Jepang di bawah 30 persen dan Amerika Serikat di bawah 30 persen.
"Perkembangan e-commerce sangat luar biasa di Indonesia," ucap Doni.
Berdasarkan data sementara Bank Indonesia (BI), transaksi e-commerce pada 2022 hanya mencapai Rp 476,3 triliun. Sementara, BI menargetkan, transaksi e-commerce 2022 bisa mencapai Rp 489 triliun.