Selasa 17 Jan 2023 06:46 WIB

Dukung Pembangunan Infrastruktur, AAJI akan Himpun Dana Jangka Panjang

AAJI berkomitmen akan lebih banyak menghimpun dana investasi jangka panjang.

Petugas membersihkan logo asuransi jiwa di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (10/6/2020). Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon berkomitmen akan lebih banyak menghimpun dana investasi jangka panjang.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Petugas membersihkan logo asuransi jiwa di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (10/6/2020). Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon berkomitmen akan lebih banyak menghimpun dana investasi jangka panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon berkomitmen akan lebih banyak menghimpun dana investasi jangka panjang. Sehingga, bisa turut menyukseskan program pemerintah untuk membangun infrastruktur.

"Kami sampaikan ke Presiden Jokowi bahwa industri asuransi jiwa terus berkomitmen mendukung, menjaga, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," katanya usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Baca Juga

Seluruh industri asuransi jiwa Indonesia telah bertumbuh dengan total dana kelolaan aset mencapai lebih dari Rp 600 triliun pada 2022. Sekitar Rp325 triliun diinvestasikan dalam bentuk investasi jangka panjang.

Setiap tahun, industri asuransi jiwa rata-rata membayar klaim dan manfaat asuransi sebesar Rp 150 triliun kepada 8 juta tertanggung dari total 83 juta masyarakat Indonesia yang tertanggung asuransi.

"Dengan adanya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang baru disahkan, kami sampaikan industri asuransi semakin bertumbuh ke depan mengingat beberapa hal sudah diatur dalam UU P2SK sehingga akan semakin banyak lagi masyarakat Indonesia yang punya proteksi asuransi," katanya.

Selain itu, dengan undang-undang tersebut, masyarakat Indonesia juga diharapkan memiliki perencanaan keuangan. Hal itu diharapkan dapat membangun generasi emas menuju Indonesia Emas pada 2045.

"Presiden Jokowi menyampaikan arahan sangat jelas. Setelah mendengar arahan Presiden Jokowi, kami optimistis tahun 2023 hanya boleh menjadi lebih baik bagi industri keuangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement