Jumat 13 Jan 2023 08:07 WIB

Senator DPD: Kereta Komuter Jogjakarta-Purwokerto Sangat Potensial Dikembangkan!

Jalur Kereta Api Komuter Jogja-Purwokerto Berpotensi Terwujud

Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta Prambanan Ekspress (Prameks) jurusan Yogyakarta-Solo.
Foto: Antara
Sejumlah penumpang duduk di dalam gerbong kereta Prambanan Ekspress (Prameks) jurusan Yogyakarta-Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DPD, DR Abdul Kholik, mengatakan bahwa setelah bertemu dengan direksi PT Kerata Api Indonesia (KAI) terbuka peluang untuk memperpanjang jalur kereta api komuter dari Yogyakarta ke Purwokerto. Potensi penambahan ruter kereta api tersebut memungkinkan karena, baik jalur maupun kereta komuternya sudah ada.

"Pihak KAI menyatakan penambahan jalur kereta komuter Yogyakarta-Purwokerto sangat mungkin. Saat ini kereta komuter Solo-Yogyakarta menggunakan kereta api listrik (KRL)," katanya.

Dia melanjutkan, untuk komuter line Yogyakarta-Kutoarjo yang masih menggunakan kereta api diesel (KRD) masih memungkinkan bila jalurnya diperpanjang lagi. Apalagi, menurut dia, sebelum pandemi, jalur komuter KRD Yogyakarta ini sempat melayani penumpang hingga Kebumen.

"Maka itu, perpanjangan kereta komuter ini sampai Purwokerto dapat dilakukan karena jarak dan waktu tempuhnya tidak terlalu panjang,'' kata Abdul Kholik, di Jakarta, Jumat, (13/01/2023) pagi.

Kholik mengatakan, adanya kabar itu dari PT KAI itu memang melegakan. Apalagi, setelah tahu perkembangan penumpang kereta api komuter terus meningkat. Untuk KRL Yogyakarta-Solo sudah tembus 20 ribu penumpang. Untuk KRD Yogyakarta-Kutoarjo masih 2.000 penumpang per hari.

''Jadi terbuka untuk diperpanjang jalur kereta api komuter Jogja-Kutoarjo. Potensi penumpangnya bisa seperti KRL Yogyakarta-Solo yang sampai 20 ribu penumpang," katanya.

Dia menyebutkan, bahkan di wilayah lain, seperti Jabotabek bisa menyambungkan tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. "Jalur kereta api komuter panjang sekali, makanya di tempat hal lain juga bisa dilakukan dengan tujuan pengembangan wilayah dan pengentasan kemiskinan,'' kata Kholik.

Menurut Kholik, akan lebih baik apabila pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memberikan dana subsidi setidaknya untuk masa awal pengoperasian kereta api komuter tersebut. Bila ini dilakukan, diyakini dalam waktu tak terlalu lama subsidi tidak perlu diberikan karena jalur kereta api komuter ini bisa mandiri.

''Nantinya, kereta api akan menjadi solusi bagi warga Jawa Tengah bagian selatan yang murah dan cepat. Arus penumpang dan barang akan semakin lancar. Ini tentu saja akan menggerakkan ekonomi wilayah secara signifikan,'' kata Kholik menegaskan.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement