REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jaringan dan layanan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Andrijanto memberi tips untuk mengamankan mobile banking aplikasi BRImo saat nasabah kehilangan ponsel. Nasabah didorong menggunakan finger print saat login.
Ketika ponsel hilang, nasabah diimbau untuk segera melapor melalui Contact BRI yang tersedia 24 jam selama 7 hari di nomor 14017 atau 1500017. Hal itu guna mengantisipasi penyalahgunaan BRImo oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"BRI melengkapi layanan dengan call center yang bisa diakses oleh nasabah kapan saja secara real time untuk memitigasi berbagai aduan, termasuk apabila handphone nasabah hilang. Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang cepat sehingga risiko-risiko seperti saldo dibobol dapat diminimalisir," kata Andrijanto dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (9/1/2023).
Layanan Call Center tersebut juga akan membantu nasabah untuk menonaktifkan layanan perbankan yang terhubung atau terinstaldi ponsel yang hilang.
BRI juga memiliki asisten virtual berteknologi Artificial Intelligence (AI) Smart BRI New Assistant atau Sabrina. Asisten virtual ini akan melayani aduan nasabah di beberapa kanal, seperti Facebook Messenger, WhatsApp, dan akun Bank BRI nasabah.
Lebih lanjut, Andrijanto juga menyarankan nasabah untuk tidak mencatat username dan password mobile banking di ponsel. Langkah antisipasi lain yang bisa dilakukan nasabah adalah dengan melakukan penggantian password email, social media, dan aplikasi penting lainnya secara berkala untuk mencegah kebocoran data pribadi saat kehilangan ponsel.
Andrijanto juga menyampaikan jika nasabah berganti ponsel, sebaiknya menghapus aplikasi mobile banking pada perangkat lama. Ini termasuk menghapus riwayat SMS dan email yang mencantumkan kode OTP maupun validasi transaksi lainnya.