Jumat 06 Jan 2023 19:18 WIB

BRI Janji akan Tebar Dividen 70 Persen dari Laba Bersih

BRI berkomitmen memberikan rasio pembayaran dividen 70 persen dari laba bersih.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso dalam paparan kinerja keuangan BRI kuartal III 2022. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berkomitmen untuk memberikan dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen setidaknya 70 persen dari laba bersih perseroan dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
Foto: istimewa
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso dalam paparan kinerja keuangan BRI kuartal III 2022. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berkomitmen untuk memberikan dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen setidaknya 70 persen dari laba bersih perseroan dalam tiga sampai empat tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berkomitmen untuk memberikan dividend payout ratio atau rasio pembayaran dividen setidaknya 70 persen dari laba bersih perseroan dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Kemampuan tersebut karena saat ini BRI telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui holding ultramikro, permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, serta kualitas pertumbuhan.

"Komitmen tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ungkap Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga

 

Dia menekankan, BRI terus konsisten menjalankan perannya sebagai agen pembangunan untuk memberikan kontribusi bagi negara dan rakyat. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah, laba BRI akan disetorkan kembali ke negara dalam bentuk dividen dan pajak yang pada akhirnya kembali ke rakyat.

Pada 2021, laba BRI mencapai Rp 32,4 triliun dan dikembalikan kepada negara dalam bentuk dividen sebesar Rp 14,05 triliun. Selain itu, BRI juga membayar pajak senilai Rp 12,5 triliun.

Dengan demikian, Sunarso menyebutkan total kontribusi BRI kepada negara berdasarkan laba rugi 2021 adalah sebesar Rp 26,5 triliun yang oleh pemerintah dikelola untuk masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program ke masyarakat.

"Oleh karenanya, BRI terus melakukan transformasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja yang prominen dan dapat terus tumbuh secara sehat dan makin tangguh," ucap dia.

Selaras dengan peningkatan laba, kata dia, BRI juga berkomitmen menciptakan sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan agar BRI mampu meningkatkan kontribusi terhadap rakyat dan negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement