Ahad 08 Jan 2023 14:52 WIB

Twitter Kembali Lakukan PHK, Kini Sasar Divisi Anti-Ujaran Kebencian

PHK karyawan Twitter pengaruhi kantor Dublin dan Singapura

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Logo Twitter digantung di luar kantor perusahaan di San Fransisco.Twitter kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam divisi yang menangani moderasi konten global dan unit terkait dengan ujaran kebencian dan pelecehan. Kabar tersebut dilaporkan oleh Bloomberg pada Sabtu.
Foto: AP Photo/Noah Berger
Logo Twitter digantung di luar kantor perusahaan di San Fransisco.Twitter kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam divisi yang menangani moderasi konten global dan unit terkait dengan ujaran kebencian dan pelecehan. Kabar tersebut dilaporkan oleh Bloomberg pada Sabtu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam divisi yang menangani moderasi konten global dan unit terkait dengan ujaran kebencian dan pelecehan. Kabar tersebut dilaporkan oleh Bloomberg pada Sabtu.

Sejumlah pemberhentian karyawan yang dilakukan pada Jumat malam memengaruhi staf di kantor perusahaan Dublin dan Singapura. Mereka yang di-PHK di platform media sosial milik Elon Musk, termasuk Nur Azhar Bin Ayob. Dia baru saja direkrut sebagai kepala integritas situs untuk kawasan Asia-Pasifik, dan direktur senior kebijakan pendapatan Twitter Analuisa Dominguez.

Tim yang menangani kebijakan tentang misinformasi, seruan global, dan media negara di platform juga diberhentikan. Wakil presiden kepercayaan dan keamanan Twitter Ella Irwin mengonfirmasi bahwa Twitter membuat beberapa pengurangan dalam tim kepercayaan dan keamanan pada Jumat malam, tetapi tidak memberikan informasi detail.

“Kami memiliki ribuan orang dalam divisi kepercayaan dan keamanan yang mengerjakan moderasi konten dan belum memberhentikan tim yang melakukan pekerjaan itu setiap hari," kata Irwin melalui email.

Twitter memberhentikan sekitar 3.700 karyawan pada awal November sebagai langkah pemotongan biaya oleh Musk. Kemudian ratusan pekerja lainnya mengundurkan diri. Selain itu, Twitter juga dihantam gugatan bulan lalu yang mengeklaim perusahaan media sosial itu secara tidak proporsional menyasar karyawan perempuan yang di-PHK.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement