REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Bambang menyebutkan, mangga asal Jawa Barat dapat segera masuk pasar Jepang. Hal itu setelah hasil penelitian tidak menemukan lalat buah pada komoditas tersebut.
"Saat ini hambatan teknis mangga Jabar masuk ke pasar Jepang adalah ada protokol ekspor negara tujuan yang mewajibkan bebas dari hama lalat buah tersebut dan dengan hasil penelitian yang menggembirakan ini maka mangga gedong gincu siap masuk pasar Jepang," katanya saat memberi sambutan pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Barantan dan Injabar di Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Hasil penelitian Institut Pembangunan Jawa Barat Universitas Padjadjaran (Injabar Unpad), lanjutnya, menyatakan bahwa lalat buah jenis Bactrocera occipitalis tidak ditemukan pada mangga varietas Gedong Gincu asal Sumedang, Jawa Barat.
Oleh karena itu, menurut dia, Barantan segera menindaklanjuti harmonisasi aturan teknis dengan Jepang. Sehingga, akselerasi ekspor buah mangga asal Jabar dapat segera terealisasi.
"Kami segera berkirim surat resmi ke Jepang bahwa pada mangga (gedong) tidak ditemukan Bactrocera occipitalis," katanya.
Penandatangan kerja sama antara Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, AM Adnan dengan Direktur Utama Injabar Prof Keri Lestari tentang Pendampingan dan Pengembangan Buah Tropis Kualitas Ekspor di Jawa Barat, merupakan tindak lanjut atas nota kesepahaman yang telah disepakati antara kepala Barantan dan rektor Universitas Padjadjaran.
Perjanjian kerja sama tersebut bertujuan untuk menyinergikan pola sikap dan tindakan terkait tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. Ke depan, Barantan dan Injabar akan memperkuat sinergisitas dalam melakukan berbagai penelitian dalam rangka menyelesaikan hambatan-hambatan teknis untuk ekspor buah tropis Indonesia, khususnya asal Jabar. Salah satunya, adalah mangga gedong gincu yang saat ini dalam tahap harmonisasi aturan untuk masuk pasar Jepang.
Direktur Utama Injabar menyampaikan, apresiasi yang tinggi atas respons dan dukungan penuh Barantan dalam mendorong buah tropis asal Jabar masuk pasar global. Injabar, lanjutnya, merupakan institusi yang melaksanakan penelitian dan inovasi terkait masalah yang dihadapi. Namun, hasil inovasi dan penelitian yang dilakukan dibutuhkan jejaring agar dapat diterapkan.
"Saya yakin akselerasi ekspor ini dapat segera terlaksana. Terlebih, pemerintah, akademisi, dan dunia usaha bersatu mendukung ini. Ke depan, harapannya, masyarakat dan media pun dapat mendukung agar ekspor buah tropis kita makin mendunia," kata Keri.