Ahad 01 Jan 2023 13:43 WIB

Kementerian Investasi Sebar 22 Proyek Total Rp 32,37 Triliun

Investasi diharap dapat tersebar secara merata, tidak terpusat di suatu daerah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan (kiri) dan Sekretaris Menteri Investasi Ikmal Lukman (kanan) menjelaskan mengenai Peta Peluang Investasi (PPI) Prioritas Strategis 2022 di Hotel Conrad Bali, Jumat (16/12/2022).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan (kiri) dan Sekretaris Menteri Investasi Ikmal Lukman (kanan) menjelaskan mengenai Peta Peluang Investasi (PPI) Prioritas Strategis 2022 di Hotel Conrad Bali, Jumat (16/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar Go Live 22 Proyek Peta Peluang Investasi (PPI) Tahun 2022 di sektor sumber daya alam dan industri manufaktur. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Indra Darmawan di Kota Bandung, Jawa Barat menyampaikan kegiatan tersebut bertujuan sebagai upaya mempromosikan investasi daerah.

Total nilai investasi dari proyek yang ditawarkan sebesar Rp 37,32 triliun, tersebar di 13 provinsi. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Expose dan Launching PPI yang berlangsung di Bali pada 16 Desember 2022 lalu.

Indra mengungkapkan, PPI ini diharapkan dapat membantu investor memperoleh data dan informasi yang akurat terhadap peluang investasi di Indonesia. Maka hal ini akan menarik minat dan memudahkan investor dalam menanamkan modalnya.

Selain itu juga akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memperluas lapangan pekerjaan. Menurutnya, peta tersebut disusun berdasarkan kebutuhan dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Alhamdulillah dari 22 proyek tersebut sudah ada sekitar delapan proyek yang sedang dilakukan penjajakan dengan investor, dan dengan adanya penjajakan tersebut akan mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam mempromosikannya,"  kata Indra dalam keterangan resmi, akhir pekan ini.

Ia menyampaikan, adanya PPI ini, akan terciptanya titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah yang tidak hanya terfokus di suatu tempat. Hal itu merupakan salah satu upaya dalam mendorong pemerataan ekonomi di seluruh penjuru negeri, dengan menggaet pelaku usaha dan masyarakat lokal untuk berperan aktif pada investasi yang masuk di daerahnya.

Langkah tersebut dinilai sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar membangun iklim investasi yang inklusif dan berkeadilan. Menurutnya, penyusunan peta ini dapat menampilkan potensi-potensi di daerah yang selama ini belum terlihat agar dilirik oleh investor.

"Sehingga investasi dapat tersebar secara merata, tidak terpusat di suatu daerah, karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, sebanyak 17 ribu pulau memiliki kekayaannya masing-masing,"  jelas Indra

Selaras dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal yang diwakilkan oleh Direktur Pengembangan Potensi Daerah Suhartono mengingatkan bahwa salah satu Key Performance Indicator (KPI) Kementerian Investasi atau BKPM yaitu penyebaran investasi berkualitas. Salah satu langkah konkrit dalam upaya penyebarluasan investasi yang berkualitas adalah melalui pembangunan portal Potensi Investasi Regional (PIR).

Dengan adanya portal tersebut dapat menjadi jembatan bagi investor untuk memperoleh informasi terkait peluang investasi daerah. Integrasi data yang terpusat dan saling bersinergi dapat diakses secara langsung oleh investor sebagai fasilitas promosi potensi di daerah.

PPI tahun 2022 ini tersebar di 13 provinsi. Diantaranya Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Banten.

Adapun pada tahun 2020 sampai 2021 lalu, Kementerian Investasi/BKPM juga telah menyusun peta peluang 47 proyek yang berlokasi di 33 provinsi dengan nilai investasi Rp 155,12 triliun. Para investor memberikan respon yang baik terhadap hal tersebut dengan menunjukkan minat pada 14 proyek senilai Rp 49,82 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement