Rabu 21 Dec 2022 18:01 WIB

Margautama Nusantara Beli 40 Persen Saham Jalan Layang MBZ

Jalan Layang MBZ merupakan salah satu jalur tol strategis di Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Foto udara jalan tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Cikampek arah ke Karawang. ilustrasi
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Foto udara jalan tol layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Cikampek arah ke Karawang. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk di sektor jalan tol yakni PT Margautama Nusantara (MUN) resmi membeli 40 persen kepemilikan saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (PT JJC) yang mengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).

“Seluruh proses transaksi pembelian Jalan Layang MBZ sepenuhnya telah selesai dengan menerapkan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku," kata Direktur Utama Nusantara Infrastructure,  Ramdani Basri dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga

Ramdani menjelaskan, perusshaan mendapatkan dukungan dan kepercayaan penuh dari para pemangku kepentingan sehingga seluruh proses dapat berjalan lancar sesuai target. Dia menuturkan, aksi korporasi tersebut juga merupakan bentuk konkret kerjasama dan sinergitas yang baik antara pemerintah dengan swasta sesuai dengan semangat Indonesia.

"Pihak swasta dapat lebih diikutsertakan dalam berbagai proyek strategis di sektor infrastruktur yang berkelanjutan," ucap Ramdani.

Jalan Layang MBZ merupakan salah satu jalur tol strategis di Indonesia yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pada 10 Oktober 2022, MUN bersama Jasa Marga telah melakukan penandatanganan Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengucapkan selamat kepada PT Margautama Nusantara yang telah menyelesaikan pembelian 40 persen saham Jalan Layang MBZ. Basuki mengatakan jalan tersebut sebagai solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas jalur Jakarta-Cikampek yang berada di kawasan terpadat, kawasan industri, dan jalur favorit untuk menuju arah Timur dan Jabodetabek.

"Asset recycling dalam sektor jalan tol ini, sangat-sangat membantu dalam rangka meng-create resources, sumber saya financial untuk dapat membangun lebih panjang lagi jalan tol di kawasan lainnya," ungkap Basuki.

Basuki mengharapkan, kegiatan tersebut akan mendorong kepada para finansial lainnya. Khususnya dalam mensukseskan program asset recycling di sektor jalan tol di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, divestasi atas kepemilikan saham Jasa Marga di PT JJC merupakan lanjutan program asset recycling. Hal tersebut menjadi strategi korporasi untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kesinambungan bisnis perusahaan serta dalam rangka mengoptimalkan portfolio bisnis perusahaan.

"Pengusahaan Jalan Layang MBZ memberikan kontribusi yang baik bagi Jasa Marga dalam mengembangkan jalan tol lainnya di Indonesia," kata Subakti.

Subakti menuturkan, pengoperasian Jalan Layang MBZ yang terintegrasi dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga memberikan manfaat yang optimal dalam mendistribusikan volume lalu lintas. Khususnya lalu lintas di segmen Jakarta-Cikampek.

Jalan layang MBZ membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat yang merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol jarak jauh yang turut mendistribusikan volume lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dengan dioperasikannya Jalan Layang MBZ secara terintegrasi, potensi kepadatan jalur Jakarta-Cikampek dapat didistribusikan secara efektif dan efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement