Senin 06 May 2013 15:43 WIB

Garap Jalan Tol, Anak Usaha META Gandeng Perusahaan Singapura

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Jalan tol, ilustrasi
Foto: M Syakir/Republika
Jalan tol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Margautama Nusantara (MUN) melakukan kerja sama dengan perusahaan berbasis di Singapura Capital Advisors Partners Asia Pte Ltd (Cap Asia) dalam hal pendanaan pembiayaan infrastruktur. Anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) yang membawahi divisi tol ini memperoleh pendanaan dari penerbitan saham baru.

Chief Executive Officer (CEO) MUN Danni Hasan mengatakan masuknya Cap Asia dilakukan melalui penerbitan 20 persen saham baru perseroan. Pada 9 April 2013 perseroan mengumumkan telah melakukan right issue sebanyak 783 lembar saham dengan nilai nominal Rp 54,81 miliar. "Masuknya Cap Asia ini akan memperkuat permodalan MUN dan mampu mendorong tercapainya sinergi dan kinerja yang optimal dalam upaya pencapaian peningkatan performa perseroan," ujar Danni di Jakarta, Senin (6/5).

Dana yang diperoleh dari akuisisi tersebut akan dipakai oleh perseroan untuk pengembangan jalan tol. Perseroan sedang mempertimbangkan beberapa proyek akuisisi jalan tol, termasuk trans Jawa. Sayangnya Danni enggan menjelaskan lebih detail mengenai penggunaan dana tersebut.

CEO Cap Asia Johan Bastin menilai MUN memiliki komitmen yang kuat di sektor infrastruktur. MUN memiliki rekam jejak yang bagus dalam pengembangan jalan tol sehingga anak perusahaan Robust Sucess Sdn Bhd ini tidak segan-segan menginvestasikan dananya di MUN.

Infrastruktur sangat dibutuhkan untuk kompetensi ekonomi. "Kami melihat di Indonesia ada akselerasi ekonomi dan kesempatan untuk investasi di Indonesia terbuka," kata Bastin.

Dana investasi untuk MUN bersumber dari The Islamic Infrastructure Fund LP (IIF), yaitu lembaga yang diprakarsai oleh Islamic Development Bank (IDB). Investasi ini secara otomatis menambah daftar portofolio Cap Asia pada sektor infrastruktur yang sebelumnya sudah dilakukan antara lain di Malaysia dan Thailand.

Masuknya investasi Cap Asia pada MUN tersebut menguatkan fakta dua tahun terakhir terjadi peningkatan minat asing melakukan investasinya di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pertumbuhan investasi asing di triwulan pertama sebesar 27,2 persen. "Derasnya aliran investasi ini akan mampu memacu tumbuhnya investasi dalam negeri." Kata Ketua BKPM Chatib Basri.

Dengan akuisisi ini maka 80 persen saham MUN dimiliki oleh META dan sisanya oleh Cap Asia. Saat ini MUN mengelola empat ruas tol, yaitu Bintaro-Bumi Serpong Damai, BMN-Makassar, ruas tol Seksi IV Makassar, dan JORR W1 Jeruk-Penjaringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement