Selasa 13 Dec 2022 07:12 WIB

InJourney Kaji Integrasi AP I dan II

Melalui integrasi Indonesia akan memiliki satu operator bandara yang jauh lebih kuat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas bandara memperbaiki layar informasi jadwal penerbangan internasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi). Holding BUMN pariwisata, InJourney, tengah mengkaji kemungkina integrasi dua operator bandara di Indonesia, yakni PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas bandara memperbaiki layar informasi jadwal penerbangan internasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi). Holding BUMN pariwisata, InJourney, tengah mengkaji kemungkina integrasi dua operator bandara di Indonesia, yakni PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN pariwisata dan pendukung memiliki sejumlah alternatif dalam meningkatkan layanan bandara yang dimiliki PT Angkasa Pura (AP) I dan II. Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria mengatakan saat ini fokus utama saat ini melakukan penyetaraan dari sisi komersial, policy, standard operating policy, dan juga secara struktur organisasi.

"Beberapa alternatif yang kita lakukan yang pastinya kita melakukan penyetaraan dulu, kan lucu kita punya dua perusahaan airport tapi beda-beda," ujar Dony di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/12/2022).

Baca Juga

Dony menyampaikan InJourney memiliki dua opsi dalam tahap selanjutnya yakni penggabungan atau merger melalui skema atau pembentukkan Subholding AirportCo. Dony mengatakan rencana optimalisasi ini akan dilakukan dengan matang.

"Ini kita samakan dlu, kalau sudah sama, mudah bagi kita memikirkan mana alternatif yang terbaik, apakah merger dan akuisisi, bisa juga kita membentuk operating Co di atasnya sebagai subholding yang kita sebut AirportCo, jadi ini masih menjadi kajian mana yang kita lakukan," ucap Dony.

Melalui integrasi tersebut, lanjut Dony, Indonesia akan memiliki satu operator bandara yang jauh lebih kuat. Dengan demikian, hal tersebut akan berdampak positif bagi pengembangan sektor pariwisata Indonesia ke depan.

"Jadi kita punya dlu Airport Co yang kuat, nanti setelah AP I dan AP II ini kuat, baru kita memikirkan kemitraan seperti apa yang memberikan manfaat paling baik bagi Indonesia," kata Dony.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement