REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) Arif Rahman Hakim menekankan, bila pembangunan sebuah Factory Sharing bisa diselesaikan dan dioperasikan, maka pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa memanfaatkannya. Hal itu untuk meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkannya.
"Bahkan, selain produksi, keberadaan Factory Sharing juga bisa dimanfaatkan sebagai rumah kemasan," ujar Arif saat meninjau pembangunan Factory Sharing di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, seperti dilansir siaran pers, Senin (12/12/2022). Ia mengaku mendapat kepastian langsung dari pihak kontraktor terkait pembangunan yang akan selesai pada akhir tahun ini dan segera beroperasi pada 2023 mendatang.
"Saya sudah mengecek langsung dan mendapat kepastian itu," katanya. Arif berharap, dengan adanya Factory Sharing tersebut, warga dan para pelaku UMKM di Kaltim tidak lagi menjual produk bahan mentahan, atau bahan baku.
Misalnya, lanjut dia, jahe. Menurutnya, di Factory Sharing bisa diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah. "Sehingga ketika dipasarkan, hasilnya bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Selain meninjau pembangunan Factory Sharing, dirinya pun melakukan kegiatan evaluasi dan monitoring PK2UMK DAK Nonfisik di Kota Samarinda, Kaltim.
"Tujuannya untuk memastikan kegiatan-kegiatan prioritas UMKM bisa terjabar dari atas sampai ke bawah dan bersinergi bersama," kata Arif. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan evaluasi kegiatan UMKM, agar bisa satu arah dari pusat ke daerah untuk mencapai target dan diwujudkan bersama.
Misalnya, sambung dia, terkait koperasi modern. "Kami memiliki target secara nasional, juga diharapkan bisa diwujudkan bersama. Harapannya, itu bisa meningkatkan pendapatan APBD," jelasnya.
Sementara, Plt Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Rosdiana berharap adanya peningkatan UMKM di Kota Balikpapan. ""Meningkat dari segi hasil produksi dan yang utama bisa mensejahterakan pelaku usaha mikro yang ada di daerah dan Kota Balikpapan khususnya," ujar dia.