Senin 05 Dec 2022 16:56 WIB

Erick: Utang Garuda Turun Hingga 50 Persen

Penyertaan modal negara (PMN) akan membuat kinerja Garuda kian optimal.

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan restrukturisasi memberikan dampak positif bagi kinerja PT Garuda Indonesia (Persero). Erick menyebut utang Garuda turun signifikan hampir 50 persen.  Tampak pesawat Garuda Indonesia memasuki area apron saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar.
Foto: AMPELSA/ANTARA FOTO
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan restrukturisasi memberikan dampak positif bagi kinerja PT Garuda Indonesia (Persero). Erick menyebut utang Garuda turun signifikan hampir 50 persen. Tampak pesawat Garuda Indonesia memasuki area apron saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, restrukturisasi memberikan dampak positif bagi kinerja PT Garuda Indonesia (Persero). Erick menyebut utang Garuda turun signifikan hampir 50 persen.

Dengan ekuitas Garuda yang sempat minus 53 persen kini tinggal 1,5 persen. Dia menyampaikan hal ini berbanding lurus dengan laba yang diraih Garuda.

Baca Juga

"Ekuitas dari minus 53 persen, sekarang minus 1,5 persen, sudah menurun jauh daripada cengkraman utang dan lain-lain. Kalau lihat performa pada Juni 2022, Garuda sudah mulai menciptakan laba sebesar 3,8 miliar (Rp 57 triliun)," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Untuk itu, Erick mengatakan penyertaan modal negara (PMN) akan membuat kinerja Garuda kian optimal. Hal ini bertujuan dalam menambahkan armada dan frekuensi penerbangan domestik.

Erick mencontohkan total pesawat di Amerika Serikat (AS) mencapai 7.500 pesawat. Untuk Indonesia, idealnya terdapat 750 pesawat, namun saat ini hanya 550 pesawat. Erick menilai penambahan jumlah pesawat Garuda akan membantu memenuhi peningkatan permintaan masyarakat dan berdampak pada penurunan harga tiket pesawat.

"Kita mendorong kenapa PMN bisa segera dilakukan karena armada yang dibutuhkan saat ini untuk menangani harga tiket yang cukup naik-turun. Domestik harus prioritas, perbaikan kinerja Garuda juga berkat dukungan Komisi VI sehingga tahun depan jumlah pesawat dapat meningkat," kata Erick menambahkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement