Rabu 30 Nov 2022 22:30 WIB

Terdiri dari 112 Halaman, Buku Penjaminan Pembiayaan Syariah Dorong Penguatan UMKM

Buku ini disusun oleh lima praktisi industri penjaminan.

Syukuran milad ke-10 Askrindo Syariah.
Foto: Dok. Web
Syukuran milad ke-10 Askrindo Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah menggelar Tasyakuran Milad ke 10-nya di Jakarta. Tasyakuran ini pun ditandai dengan adanya peluncuran buku Penjaminan Pembiayaan Syariah ‘Penguatan UMKM melalui Penjaminan Syariah’.

Buku setebal 112 halaman ini diterbitkan oleh IPB Press dan ditulis oleh lima orang praktisi industri penjaminan yaitu Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Ma’rifah, Komisaris Askrindo Syariah yang juga Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana, Plt. Direktur Utama Askrindo Syariah, Subagio Istiarno, Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Aviantono Yudihariadi dan Antoni Ludfi Arifin.

Komisaris Utama Askrindo Syariah, Siti Ma’rifah mengatakan, buku Penjaminan Pembiayaan Syariah ‘Penguatan UMKM melalui Penjaminan Syariah’ ini merupakan buku yang disusun berdasarkan pendekatan kajian literatur dan pengalaman praktik empiris penulis sebagai praktisi di bisnis penjaminan. Dengan demikian, buku ini dapat menjadi asupan informasi mengenai dunia industri penjaminan kredit, khususnya penjaminan pembiayaan syariah.

"Penguatan UMKM dirasakan penting, karena UMKM banyak yang bisnisnya _feasible_, namun tidak _bankable_, ditambah UMKM juga memiliki daya tahan yang kuat terhadap terpaan krisis ekomoni pada 1998 lalu dan pandemi Covid-19, namun mereka tetap mampu bertahan dalam kondisi turbulensi tersebut. Pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank memerlukan agunan, di sinilah peran penjaminan pembiayaan syariah sebagai lembaga penjaminan, agar UMKM mampu mendapatkan dukungan pembiayaan dan bertumbuh," ujarnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama Askrindo Syariah, Subagio Istiarno memaknai satu dekade Askrindo Syariah dengan tema '_New Beginning_' menurutnya, 10 tahun pertama dalam sebuah perusahaan adalah pengalaman dan fase pembelajaran yang sangat berharga untuk bekal memasuki dekade berikutnya.

"Pasang surut usaha sudah kami (Askrindo Syariah) jalani, bersama dengan para mitra terbaik kami, kami yakin dalam menjalankan amanah untuk negeri, terus bersinergi dan tumbuh bersama. 

Subagio juga menjelaskan, selama satu dekade ini, Askrindo Syariah telah mencatatkan rekor-rekor baru, menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang tumbuh signifikan, serta menerima berbagai penghargaan dari pemerintah maupun lembaga independen. Total aset sepuluh tahun lalu yang awalnya 'hanya' Rp. 105,5 M kini telah tumbuh menjadi Rp. 2,1 T atau tumbuh sekitar 2.000% pada posisi akhir Oktober 2022.

"Imbal Jasa Kafalah (IJK) Bruto kami pada 2013 hanya Rp. 8,3 M akan tetapi hingga oktober 2022 kami telah mencatatkan sebesar Rp. 831,9 M, naik sekitar 1.000% dibandingkan 10 tahun lalu. Untuk ekuitas hingga oktober 2022 kami telah mencatatkan senilai Rp. 641,7 M dan laba bersih kami yang sepuluh tahun lalu tidak sampai Rp. 1 M yaitu 'hanya Rp. 844 juta saat ini sudah mencapai Rp. 158,5 M," ujarnya.

Subagio menambahkan, kinerja Askrindo Syariah yang meroket ini adalah berkat dukungan dari mitra stategis perusahaan, pemegang saham dan seluruh _stakeholder_ yang telah bekerja sama, bersinergi dan tumbuh bersama. 

"Dekade berikutnya harus menjadi era baru yang lebih baik dari sebelumnya. Khususnya dalam memberikan kinerja terbaik perusahaan, memberikan pelayanan terbaik kepada mitra bisnis dan bersama seluruh mitra ikut mengembangkan ekosistem keuangan syariah di Indonesia," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement