REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mastercard memberi pengetahuan dan keterampilan digital kepada masyarakat Indonesia berbagai segmen dalam wadah Mastercard Academy 2.0 yang ketiga, sebuah program unggulan dari Mastercard Center for Inclusive Growth.
Mastercard meluncurkan program Mastercard Academy 2.0 pada 2019 untuk mendukung agenda transformasi digital Indonesia, dan menetapkan tujuan yang tegas dalam kemitraan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membekali 100.000 orang Indonesia dengan keterampilan yang mereka butuhkan guna meraih kesuksesan dalam ekonomi digital pada 2023.
President Director Mastercard Indonesia, Navin Jain, mengatakan program ini memiliki tiga alur kerja yang menargetkan kelompok yang berbeda-beda: pendidikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) menggunakan kurikulum Mastercard Girls4Tech bagi anak perempuan usia sekolah; pelatihan dan sertifikasi keamanan siber untuk siswa kejuruan; dan pendampingan bisnis digital bagi UMKM dan para profesional kelas menengah.
“Program Mastercard Academy 2.0 telah mencapai tonggak sejarah yang signifikan dengan melampaui target untuk membekali 100.000 orang Indonesia, setahun lebih awal dari yang diharapkan, dengan menjangkau lebih dari 160.000 penerima manfaat sejak diluncurkan pada 2019. Dengan pencapaian ini, Mastercard akan terus menjaga momentum dengan menyasar penerima manfaat yang lebih luas tahun-tahun mendatang yang akan fokus mendukung UMKM Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (29/11/2022).
Menurutnya Mastercard telah memanfaatkan perannya dalam ekosistem pembayaran untuk mendorong inklusi keuangan dan mempersempit kesenjangan digital secara global. Melalui Mastercard Academy 2.0, Mastercard telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menciptakan talenta digital, memberdayakan lebih banyak orang dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital, dan membantu para pekerja menghadapi perubahan cara bekerja.
“Hal ini sejalan dengan komitmen global Mastercard untuk membawa 1 miliar orang dan 50 juta usaha mikro dan kecil menuju ekonomi digital pada 2025,” ucapnya.
Untuk mensukseskan program ini, Mastercard telah bekerja sama dengan organisasi nirlaba, seperti InfraDigital Foundation, YCAB Foundation, dan Mercy Corps Indonesia, sebagai mitra utama Mastercard Academy 2.0.
Selain Mastercard Academy 2.0, Mastercard juga bekerja sama dengan Grab untuk meluncurkan program regional Small Business, Big Dreams. Hal ini untuk meningkatkan keterampilan digital para pekerja lepasan dan pelaku usaha kecil di Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari Strive Community, sebuah inisiatif filantropi global yang dikembangkan oleh Mastercard Center for Inclusive Growth dan Caribou Digital,” ucapnya.
Mastercard percaya kolaborasi dapat membawa kemajuan eksponensial. Maka itu, Mastercard akan bekerja sama dengan mitra baik dari sektor swasta maupun publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan yang merata dan berkelanjutan di seluruh dunia. Di Indonesia, Mastercard bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan melaksanakan program Mastercard Girls4Tech pada Maret 2023.
Mastercard Center for Inclusive Growth bertindak sebagai pusat filantropi dan pemikiran untuk memajukan pertumbuhan ekonomi serta inklusi keuangan yang berkelanjutan dan merata di dunia. Mastercard Center for Inclusive Growth juga mengelola Mastercard Impact Fund filantropis untuk menghasilkan penelitian independen, program global yang terukur dan komunitas pemikir, pemimpin, dan pelaku yang berada garis depan pertumbuhan yang inklusif.