REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat anggaran sebesar Rp 598,1 miliar untuk mempercantik infrastruktur di Bali. Adapun anggaran ini digunakan di perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Sebanyak Rp 598,1 miliar #uangkita dialokasikan untuk memperkuat infrastruktur pendukung acara di Pulau Dewata Bali," dikutip dari laman Instagram @ditjenanggaran, Senin (21/11/2022).
Ditjen Anggaran menjelaskan program penguatan infrastruktur terdapat tiga program pemerintah yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pertama, program preservasi jalan dan jembatan.
Adapun pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan jembatan dilakukan sepanjang 28,53 kilometer. Anggaran program ini menghabiskan dana sebesar Rp 391,7 miliar.
"Preservasi jalan dan jembatan tersebut dilakukan menggunakan #uangkita sebesar Rp 391,7 miliar," tulis Ditjen Anggaran.
Terdapat dua kelompok jalan dan jembatan yang dipercantik, yakni preservasi jalan dan jembatan Sp. Pesanggaran - Nusa Dua, Jimbaran - Uluwatu dan Penataan lanskap bundaran, pedestrian dan median ruas jalan bandara Ngurah Rai. Selain itu ada peningkatan jalan Sp. Silitiga-Kempinski dan showcase mangrove.
Salah satu kegiatan para pemimpin negara G20 pada hari kedua yakni menanam mangrove di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai. Adapun kawasan hutan mangrove ini pun turut bersolek sebelum menyambut para tamu agung.
Ditjen Anggaran mencatat pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 110 miliar digunakan penataan hutan mangrove di Bali. Adapun proyek penataan ini dikerjakan langsung oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR.
"Penataan kawasan tersebut dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR dengan #uangkita sebesar Rp 110 miliar," tulis Ditjen Anggaran.
Selain melakukan penataan kawasan hutan mangrove, Ditjen Cipta Karya melakukan rehabilitasi waduk dan meningkatkan suplai air baku. Rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua telah menelan anggaran sebesar Rp 96,4 miliar.
"Rehabilitasi waduk ini dilakukan menggunakan APBN yang merupakan #uangkita sebanyak Rp 96,4 miliar pada 2022," tulis Dirjen Anggaran.
Daya tampung air yang optimal bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung sekaligus menunjukkan kesungguhan Indonesia menuju transisi energi. Hasil revitalisasi waduk ini pun dipamerkan kepada para delegasi G20 yang datang ke Pulau Dewata.