REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah menyebut ketahanan dan kebangkitan ekonomi Indonesia pada masa pandemi dan setelah wabah terkendali tak terlepas dari andil 64 juta UMKM. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,7 persen pada kuartal III 2022.
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Teten Masduki mengatakan UMKM harus berinovasi, bertransformasi, dan berkolaborasi. Adapun beberapa upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM antara lain melakukan transformasi digital, meningkatkan wirausaha nasional berbasis innovation driven enterprise, melibatkan UMKM ke dalam ekosistem bisnis yang lebih luas, dan mempercepat peralihan usaha mikro informal ke formal.
"Era disrupsi pasca-pandemi menjadi tantangan besar dan berlapis bagi UMKM dapat bertahan dan bertumbuh," ujarnya, Ahad (20/11/2022).
Dalam transformasi digital, Teten berharap, UMKM mampu memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia sebesar Rp 4.531 triliun pada 2030. "Saat ini sebanyak 20,5 juta UMKM telah onboarding digital," katanya.
Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital pada 2024. Pemerintah juga mengoptimalisasi 74 New PLUT atau Pusat Layanan Usaha Terpadu sebagai centre of excellence serta trading house di daerah.
“Tujuannya, UMKM dapat meningkatkan nilai tambah, produktivitas, dan daya saingnya melalui pendampingan yang inklusif dan komprehensif,” ucapnya.