Jumat 28 Oct 2022 15:47 WIB

IHSG Akhir Pekan Terkoreksi, Saham UNVR Paling Boncos

IHSG ditutup terkoreksi ke level 7.056,04.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan akhir pekan ini Jumat (28/10/2022). Ditutup terkoreksi 0,50 persen ke level 7.056,04, IHSG dalam sepekan masih mampu bertahan di zona hijau membukukan kenaikan 0,55 persen dari pekan sebelumnya.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan akhir pekan ini Jumat (28/10/2022). Ditutup terkoreksi 0,50 persen ke level 7.056,04, IHSG dalam sepekan masih mampu bertahan di zona hijau membukukan kenaikan 0,55 persen dari pekan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan akhir pekan ini Jumat (28/10/2022). Ditutup terkoreksi 0,50 persen ke level 7.056,04, IHSG dalam sepekan masih mampu bertahan di zona hijau membukukan kenaikan 0,55 persen dari pekan sebelumnya. 

Pilarmas Investindo mengatakan, akhir pekan ini IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah karena sikap pelaku pasar dan investor yang cenderung menunggu dan mengamati.

Baca Juga

"Pelaku pasar menanti pandangan The Fed pasca rilis data PDB Amerika Serikat (AS) dimana Ekonomi AS tumbuh secara tahunan 2,6 persen pada kuartal dalam tiga bulan hingga September, lebih dari ekspektasi pasar sebesar 2,4," tulis Pilarmas Investindo dalam risetnya, Jumat (28/10/2022).

Data tersebut tentunya memberikan harapan bahwa The Fed dapat mengurangi kenaikan suku bunga. Sebelumya petinggi The Fed, Jerome Powell, mengatakan Bank Sentral AS percaya pertumbuhan ekonomi dibawah seharusnya dan penurunan data ketenagakerjaan merupakan salah satu untuk mengendalikan inflasi. 

The Fed memberikan proyeksi ekonomi hanya tumbuh 0,2 persen pada tahun 2022 dan 1,2 persen pada tahun 2023. Di sisi lain pasar diresahkan setelah kota-kota China kembali diberlakukan lockdown. China mencatat lebih dari 1.000 kasus Covid baru secara nasional dalam tiga hari berturut-turut.

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks LQ45 melemah 0,30 persen. Saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar yaitu MTWI, SRAJ, FIRE dan CARS. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar UNVR, BDMN, JKON dan LEAD. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement